Maskapai penerbangan Azerbaijan Airlines memuji tindakan heroik dua pilot yang berhasil melakukan pendaratan darurat di Kazakhstan pada Rabu (25/12/2024).
, kedua pilot tersebut termasuk di antara 38 orang yang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Saat ini, penyebab kecelakaan masih dalam tahap penyelidikan.
Berbicara kepada wartawan setelah insiden pada Hari Natal tersebut, Presiden Azerbaijan Airlines, Samir Rzayev, memuji tindakan para pilot yang berhasil menyelamatkan 29 orang lainnya di dalam pesawat.
“Sayangnya, dua pilot berpengalaman kami dan seorang kru kehilangan nyawa dalam kecelakaan itu,” kata Rzayev, menurut laporan dari kantor berita Azerbaijan Report dan Business Insider.
“Kepahlawanan mereka tidak akan pernah terlupakan.”
“Meskipun kecelakaan tragis ini membawa duka mendalam bagi bangsa kita, dedikasi para kru yang dengan gagah berani melaksanakan tugas hingga detik-detik terakhir, serta prioritas mereka terhadap keselamatan penumpang, akan selalu tercatat dalam sejarah.”
Kedua pilot tersebut bernama Captain Igor Kshnyakin, dan co-pilot Aleksandr Kalyaninov.
Azerbaijan Airlines menjelaskan, pesawat Embraer 190 mereka, yang terbang dalam rute Baku (Azerbaijan)-Grozny (Rusia), melakukan pendaratan darurat sekitar dua mil dari Kota Aktau, Kazakhstan.
Pada saat kecelakaan, pesawat tersebut membawa 67 orang, termasuk 62 penumpang dan lima awak pesawat.
“Kontak sudah dilakukan dengan otoritas Kazakhstan, dan bantuan operasional yang diperlukan sedang diberikan oleh badan penyelamat darurat Kazakhstan di lokasi kejadian,” demikian pernyataan Azerbaijan Airlines.
Maskapai tersebut juga menegaskan bahwa para korban selamat sudah menerima bantuan medis.
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, turut memberikan komentar mengenai tragedi tersebut.
“Saya berdoa agar Allah memberikan ampunan kepada mereka yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan pesawat ini,” ujarnya.
“Saya menyampaikan belasungkawa dan doa agar keluarga serta orang-orang terkasih mereka diberi kekuatan dan kesabaran.”
“Ini adalah tragedi besar, sebuah kehilangan yang mendalam bagi rakyat Azerbaijan.”
Aliyev mengatakan bahwa sebuah komisi telah dibentuk untuk menyelidiki penyebab kecelakaan ini.
Penyebab Kecelakaan
Berdasarkan informasi yang ia terima, Aliyev menjelaskan bahwa pesawat tersebut mengubah rute karena cuaca buruk dan mulai menuju bandara Aktau di Kazakhstan, tempat kecelakaan terjadi saat pendaratan.
Sementara itu, pejabat Ukraina dan pakar penerbangan berspekulasi bahwa kecelakaan tersebut mungkin disebabkan oleh tembakan antipesawat dari Rusia, sebagaimana dilaporkan oleh The Wall Street Journal.
“Video reruntuhan dan kondisi keamanan wilayah udara di barat daya Rusia menunjukkan kemungkinan bahwa pesawat itu terkena tembakan antipesawat,” kata Matt Borie, kepala intelijen di perusahaan keamanan penerbangan Osprey Flight Solutions, kepada surat kabar tersebut.
Dalam sebuah postingan di X, Andriy Kovalenko, kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina, menyebut adanya dugaan keterlibatan Rusia dalam insiden tersebut.
“Pagi ini, pesawat Embraer 190 milik maskapai Azerbaijan, yang terbang dari Baku ke Grozny, ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia,” tulis Kovalenko.
“Namun, mengakui hal ini tidak nyaman bagi pihak tertentu, jadi akan ada upaya untuk menutupinya, termasuk dengan menyembunyikan lubang-lubang di bagian pesawat yang masih tersisa.”
“Ada juga rekaman video dari dalam pesawat saat penerbangan, yang memperlihatkan kerusakan pada rompi pelampung dan bagian lainnya.”
“Rusia seharusnya menutup wilayah udara di atas Grozny tetapi gagal melakukannya,” lanjut Kovalenko.
“Pesawat tersebut dialihkan ke Kazakhstan alih-alih melakukan pendaratan darurat segera di Grozny, untuk menyelamatkan nyawa.”
Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan kepada wartawan bahwa karena penyelidikan masih berlangsung.
“Tidaklah tepat untuk membuat spekulasi sebelum ada kesimpulan resmi,” ujarnya.
“Kami jelas tidak akan membuat hipotesis, dan orang lain pun seharusnya tidak melakukannya,” kata Peskov, sebagaimana dilaporkan oleh NBC News.
Aliyev juga mengingatkan untuk tidak membuat spekulasi terlalu dini mengenai penyebab kecelakaan.
“Ada video yang memperlihatkan kecelakaan pesawat tersebut di media dan media sosial, dan semua orang bisa menontonnya. Namun, penyebab pasti kecelakaan belum diketahui,” ujarnya.
“Ada berbagai teori yang muncul, tetapi saya yakin masih terlalu dini untuk membahasnya.”
“Masalah ini perlu diselidiki dengan cermat.”
Rzayev, Presiden Azerbaijan Airlines, menyatakan bahwa kotak hitam pesawat telah ditemukan.
Ia juga mengatakan bahwa pesawat tersebut telah menjalani pemeriksaan menyeluruh pada bulan Oktober dan lulus dari pemeriksaan teknis.
Pilot pesawat tersebut telah mencatat lebih dari 15.000 jam terbang, menurut laporan dari Report.
“Para korban selamat akan segera dipulangkan ke negara ini,” kata Rzayev kepada wartawan.
“Jenazah korban yang meninggal akan dipulangkan dalam dua hari ke depan.”
“Semoga Tuhan mengasihani mereka yang meninggal, dan kami berdoa agar para korban selamat segera pulih.”
Tubagus Haikal adalah seorang kontributor di media IKABARI