Deretan Negara yang Membatasi dan Memblokir DeepSeek

berbasis kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek.

DeepSeek merilis model pertamanya pada 2023, diikuti peluncuran model terbaru DeepSeek R1 pada November 2024. Situs antarmukanya kemudian dikenalkan pada Januari 2025.

AI yang populer. Aplikasi selulernya bahkan paling banyak diunduh di Australia, Kanada, China, Singapura, Inggris, dan AS.

Meski begitu, sejumlah negara dilaporkan mulai melakukan pembatasan hingga pemblokiran DeepSeek karena berbagai alasan.

Berikut deretan negara yang membatasi dan memblokir aplikasi AI DeepSeek.

1. Amerika Serikat

Meski populer di antara penduduk AS, beberapa lembaga negara telah melarang penggunaan DeepSeek.

, Selasa (28/1/2025), Angkatan Laut AS mengeluarkan peringatan agar anggotanya menghindari penggunaan DeepSeek dalam kapasitas apa pun sejak Jumat (24/1/2024).

Pasukan Angkatan Laut AS dilarang memakai DeepSeek untuk mengerjakan tugas terkait pekerjaan atau urusan pribadi, termasuk mengunduh, memasang, dan menggunakan aplikasi itu.

Mereka beralasan, aplikasi asal China itu diduga memiliki potensi masalah keamanan, serta etika yang terkait dengan asal dan penggunaan modelnya.

Selain Angkatan Laut AS, Departemen Pertahanan AS juga berupaya memblokir DeepSeek setelah sejumlah karyawannya terhubung ke aplikasi itu selama dua hari pada minggu ini.

, Kamis (30/1/2025).

Pentagon pun merespons tindakan itu dengan memblokir DeepSeek di beberapa jaringan. Namun, ada beberapa pegawai yang masih bisa mengakses layanan tersebut.

Pemblokiran ini terjadi saat Pemerintah AS sedang mengkhawatirkan implikasi keamanan nasional akibat melonjaknya minat terhadap DeepSeek yang berasal dari China.

2. Australia

Sementara itu, Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers pada Rabu (29/1/2025) mengimbau warganya berhati-hati saat menggunakan aplikasi DeepSeek.

Menurutnya, pemerintah Australia kini sedang memantau dengan cermat perkembangan teknologi baru itu.

Menteri Perindustrian dan Sains Ed Husic juga menyarankan warga Australia berhati-hati, serta memperhatikan ketentuan privasi dan manajemen data dalam DeepSeek.

, Jumat (31/1/2025), penyedia keamanan siber terbesar di Australia, CyberCX mendesak pemerintah dan penyedia infrastruktur penting untuk melarang DeepSeek.

Desakan itu muncul karena DeepSeek diyakini memberikan data pribadi pengguna untuk keperluan China dan badan intelijen.

3. Irlandia

China.

, Kamis.

Untuk memastikan keamanannya, Komisi Perlindungan Data Irlandia (DPC) telah meminta informasi pemrosesan data yang dilakukan DeepSeek terhadap pengguna dari Irlandia.

Namun, permintaan tersebut belum direspons DeepSeek.

4. Italia

Berbeda dari negara lain yang masih membatasi, Italia resmi menjadi negara pertama yang memblokir penggunaan DeepSeek sepenuhnya.

, Kamis, otoritas perlindungan data Italia bernama Garante telah meminta informasi penggunaan data pribadi pengguna DeepSeek pada Selasa (28/1/2025).

Pemerintah Italia ingin mengetahui data pribadi apa yang dikumpulkan, dari sumber mana, untuk tujuan apa, atas dasar hukum apa, dan apakah data tersebut disimpan di China.

Permintaan itu belum diberikan. Sehari kemudian, Italia memblokir DeepSeek karena aplikasi itu dinilai kurang transparan tentang penggunaan data pribadi pengguna.

DeepSeek tidak dapat lagi diakses melalui Apps Store dan Google Play di Italia mulai Rabu (29/1/2025). Keputusan itu diambil untuk melindungi data pengguna Italia.

Garante menambahkan, keputusan pemblokiran terhadap DeepSeek memiliki dampak langsung. Pihaknya juga telah membuka penyelidikan terhadap aplikasi tersebut.

Related posts