“Semua hal besar datang dari awal yang kecil. Benih dari setiap kebiasaan adalah sebuah keputusan kecil”
Begitu pesan dari James Clear, penulis buku best seller Atomic Habits: Tiny Changes Remarkable Results. Kutipan ini mengingatkan kita bahwa perjalanan menuju tujuan lebih penting daripada hasil yang dicapai saat ini.
Beberapa orang keliru dalam memandang kesuksesan. Mereka terlalu terpaku pada hasil akhir, tanpa menyadari bahwa proses perjalanan menuju ke sana jauh lebih penting. Menganggap ketika ingin mengubah hidup, maka harus melakukan hal-hal besar. Padahal kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten setiap hari dapat membawa dampak besar seiring berjalannya waktu.
Dulu, saya juga selalu mengejar hal-hal besar karena saya pikir hidup memang harus diisi dengan langkah-langkah besar agar hidup menjadi lebih berarti. Saya tidak menyadari dan gagal paham bahwa sebenarnya justru hal-hal kecil yang akan membentuk perjalanan itu sendiri.
Berusaha untuk mengejar dan meraih hal-hal besar, alih-alih kebahagiaan yang saya temukan hanyalah kelelahan dan overthinking. Hingga akhirnya, ketika mulai memberi perhatian pada hal-hal sederhana seperti kebiasaan kecil yang tampak sepele, saya justru merasakan ketenangan hidup yang selama ini saya cari dan telah membawa perubahan dalam hidup.
Saya percaya bahwa perubahan besar dalam hidup tidak selalu berasal dari langkah drastis. Seperti tiga kebiasaan kecil berikut yang telah mengubah banyak hal dalam hidup.
1. Menulis Jurnal Harian
Awalnya menulis jurnal atau yang dulu dikenal dengan buku harian hanyalah pelarian dari kecemasan. Saya menulis hal-hal sederhana yang terjadi dalam satu hari, menumpahkan segala uneg-uneg dan kegelisahan yang ada dalam pikiran. Seperti, apa yang orang pikirkan tentang saya apakah mereka selalu berkata buruk di belakang saya, apakah hidup saya sudah gagal dan juga ketakutan akan masa depan.
Menulis jurnal seperti melepaskan beban pikiran. Tidak perlu harus mengacu pada struktur tata bahasa dan tidak ada target harus menghasilkan tulisan bagus, semua mengalir begitu saja.
Disinilah saya belajar untuk mengolah emosi menjadi kata-kata yang terstruktur. Saya bisa menuangkan pikiran ke dalam tulisan, sehingga pikiran menjadi lebih tenang, tidak terlalu overthinking dan tidur jadi lebih nyenyak.
Ternyata, kebiasaan kecil ini bukan sekadar terapi, melainkan batu loncatan untuk mengasah keterampilan dan konsistensi menulis. Membentuk keberanian untuk menuliskan pengalaman dan pemikiran saya lalu membagikannya menjadi sebuah artikel yang mungkin bisa menjadi cahaya bagi orang lain melalui platform ikabari.
Menulis membuat otak selalu berpikir, memaksa untuk banyak membaca demi menambah referensi dalam sebuah tulisan. Ini menjadi investasi untuk diri sendiri, membantu saya lebih sadar diri dan lebih produktif.
Bahkan saya lebih bahagia karena bisa berkenalan dengan para penulis-penulis hebat di seluruh Indonesia dan yang berdomisili di luar negeri meskipun hanya melalui dunia maya. Seperti nasihat Pramoedya Ananta Toer “Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
2. Tubuh Selalu Bergerak
Bergerak adalah bagian dari fungsi alami tubuh, karena manusia memang di design untuk selalu aktif bergerak agar tubuh tetap sehat. Saya mulai membiasakan diri rutin berolahraga ketika berat badan saya naik yang berimbas dengan naiknya kadar kolestrol. Sangat ironis, kebiasaan baik ini baru saya jalani setelah menghadapi masalah. Namun, saya tetap bersyukur karena keputusan tersebut membawa perubahan besar dalam hidup saya.
Saya biasanya menyisihkan waktu setidaknya 30 menit sampai satu jam setiap hari untuk bergerak. Entah itu jogging di lapangan dekat rumah, bersih-bersih rumah, berkebun, mengkombinasikan naik tangga dan lift saat diluar dan jika tujuan saya tidak terlalu jauh, saya lebih memilih berjalan kaki.
Meskipun tidak terlalu signifikan dalam menurunkan berat badan menjadi berat yang ideal, kebiasaan ini memberi manfaat lain yang tak kalah penting. Saya merasa suasana hati lebih baik, badan menjadi bugar nggak gampang capek dan tidur pun menjadi lebih nyenyak. Suatu hal yang saya butuhkan, untuk menjalani hari-hari yang penuh tantangan.
3. Afirmasi dan Visualisasi Positif
Dulu saya tidak percaya diri apalagi melihat teman-teman saya yang terlihat sukses, saya jadi merasa gagal dan tidak berguna. Akhirnya pikiran-pikiran negatif tersebut masuk ke dalam pikiran bawah sadar lalu mengendalikan pikiran saya. Membuat saya selalu berpikiran negatif dan menganggap buruk terhadap diri sendiri.
Keputusan saya untuk berubah dimulai setelah menonton video di YouTube tentang kekuatan pikiran bawah sadar. Dalam video itu dijelaskan bahwa imajinasi kita sangat berpengaruh terhadap cara kita melihat kehidupan.
Jika kita sering memvisualisasikan hal-hal buruk, maka dunia pun akan terasa suram di mata kita. Sebaliknya, ketika kita membayangkan hal-hal positif, kita akan lebih mudah melihat dan merasakan kebaikan di sekitar kita.
Setiap malam sebelum tidur, saya memvisualisasikan kehidupan yang saya impikan seakan-akan sudah terjadi. Ditambah afirmasi yang berupa pernyataan positif yang diulang-ulang secara sadar untuk merubah keyakinan negatif yang sudah tertanam dalam pikiran bawah sadar dengan membentuk pola pikir baru yang lebih baik. Seperti “Saya berharga, saya percaya diri, dan saya mampu menghadapi tantangan.”
Afirmasi dan visualisasi keduanya bekerja dengan prinsip berbeda namun hasilnya sama, ia dapat merubah pola dalam pikiran bawah sadar. Apa yang kita bayangkan dan ucapkan secara konsisten akan memengaruhi cara kita bertindak dan melihat dunia.
Jika kita sering melakukan keduanya secara positif, baik dalam bentuk visualisasi maupun afirmasi, maka kita akan lebih terbuka terhadap peluang dan energi positif dalam hidup.
****
Banyak orang mengira perubahan besar merupakan kunci suksesan. Padahal justru hal-hal kecil yang dilakukan setiap hari akan berdampak besar dalam hidup, seperti kebiasaan-kebiasaan baik yang terus diulang.
Bukan berarti hal-hal besar itu tidak baik atau buruk. Namun, saya lebih memilih menyusun langkah-langkah kecil yang pada akhirnya mengantarkan menuju sesuatu yang lebih besar.
Ketiga kebiasaan kecil yang saya lakukan yaitu menulis jurnal harian, tubuh selalu bergerak, afirmasi dan visualisasi yang positif, jika konsisten dilakukan selain membawa perubahan hidup juga dapat menyelaraskan keseimbangan antara tubuh, pikiran, jiwa atau body mind soul. Dengan cara ini, setiap proses dalam hidup akan terasa lebih bermakna dan menyenangkan.
Tubagus Haikal adalah seorang kontributor di media IKABARI