Update Gempa Cianjur, Tim SAR Fokus Cari Belasan Korban Hilang Di Tiga Titik, Cuaca Jadi Kendala

Update Gempa Cianjur, Tim SAR Fokus Cari Belasan Korban Hilang Di Tiga Titik

IKABARI.COM, CIANJUR – Tim SAR Gabungan melanjutkan pencarian korban pasca-gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Minggu (27/11/2022).

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan masih ada 14 korban hilang akibat gempa Cianjur hingga Sabtu (26/11/2022) sore.

Read More

Kini, pada hari ketujuh pasca-gempa, Tim SAR Gabungan melakukan proses pencarian korban di beberapa titik.

Berdasarkan tayangan Breaking News Kompas TV, Minggu (27/11/2022) pukul 11.10 WIB. Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian korban di wilayah Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Menurut Analisis Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Joshua Banjarnahor, pencarian pagi ini, di fokuskan ke tiga titik pencarian, meliputi Cijedil, Cicadas, dan area warung Shinta.

“Kita hari ini di bagi menjadi tiga worksite, RT.03 Desa Cijedil, Kampung Cicadas, dan area Warung Shinta,” ucapnya di lokasi pencarian, Minggu (27/11/2022).

Selain tiga titik tersebut, Joshua menyebut, pihaknya akan tetap melakukan monitoring di titik lainnya.

Sementara itu, sejumlah kendala pun di alami Tim SAR Gabungan, termasuk kondisi cuaca.

“Kendalanya cuaca, cuacanya biasanya hujan di siang hari, tadi ada gempa susulan,” ungkap Joshua.

Joshua mengatakan, pihaknya akan terus berupaya melakukan pencarian untuk menemukan korban terdampak gempa Cianjur.

Perkembangan terbaru berdasarkan laporan Jurnalis Kompas TV, terdapat satu jenazah yang di temukan pada Minggu pagi.

Jenazah tersebut, lantas dibawa RSUD Sayang Cianjur untuk di lakukan proses identifikasi lebih lanjut.

“Sekitar jam 08.00 WIB, kami mengkonfirmasi Tim DVI Jabar, bahwa ada satu jenazah yang masuk ke bagian forensik RSUD Sayang ini untuk identifikasi,” kata Reza Pratama di Posko DVI Polda Jawa Barat, RSUD Sayang Cianjur, Minggu pagi.

Gempa di Cianjur

Sebagai informasi, ratusan orang meninggal pasca-gempa yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) lalu.

Hingga Sabtu (26/11/2022) pukul 17.00 WIB, jumlah meninggal mencapai 318 orang dan 7.729 orang luka-luka.

Kemudian, sebanyak 73.693 warga mengungsi di sejumlah titik pengungsian.

Menurut Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen TNI Fajar Setyawan, total jumlah korban hilang yang sebelumnya 24 berkurang menjadi 14 orang hingga Sabtu kemarin.

“Korban jiwa, meninggal dunia berjumlah 318 orang. Hasil pencarian hari ini (Sabtu), ada 8 jiwa per 17.00 WIB,” katanya.

Alat Berat Dikerahkan

Tim SAR Gabungan masih terus di lakukan hingga Minggu (27/11/2022) siang ini.

Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril selaku SAR Misson Coordinator, menjelaskan proses pencarian di fokuskan di tiga titik.

“Area pencarian tetap dibagi menjadi tiga worksite yaitu worksite 1 Warung Sate Shinta, worksite 2 Cijedil, dan worksite 3 di Kampung Cicadas yang di laporkan masih ada laporan warga yang hilang,” katanya, di lansir TribunJabar.id.

Menurut Jumaril, strategi yang di lakukan dalam pencarian, dengan memaksimalkan semua personel yang ada baik internal basarnas ataupun potensi SAR atau relawan.

“Selain itu juga tim masih memberdayakan anjing pelacak untuk melakukan deteksi di tempat tempat yang di curigai ada korban serta penggunaan life detector,” ucapnya.

Startegi lainnya, lanjut Jumaril, tim SAR gabungan juga di harapkan bisa memaksimalkan alkon dan alat berat untuk dapat mengevakuasi warga yang hilang.

“Kendala yang di hadapi tim selama enam hari melaksanakan pencarian di lokasi yaitu terkait cuaca di lapangan serta gempa susulan masih terjadi sehingga riskan dan perlu hati-hati,” kata Jumaril.

Di katakan, Basarnas juga sudah menempatkan safety officer di setiap site untuk memantau pergerakan yang sekiranya membahayakan tim SAR gabungan.

“Kami juga telah mengimbau seluruh anggota tim SAR gabungan untuk memperhatikan kondisi fisik. Jika sudah lelah agar beristirahat.”

“Kami di dukung oleh tim medis, baik dokter atau perawat bagi seluruh tim SAR yang poskonya berada di Posko SAR Gabungan,” jelas Jumaril.

(tribunnews/kabarbogor)

Related posts