7 Pantangan Saat Kolesterol Tinggi, Jangan Nekat Konsumsi Makanan Ini

Kolesterol tinggi adalah kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung dan stroke.

Makan dengan seimbang adalah yang harus ditingkatkan.

Jangan sampai Anda melakukan beberapa hal yang kelak justru bisa jadi penghalang.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut.

Pantangan saat kolesterol tinggi

Menurut beberapa sumber, perhatikan hal-hal berikut ini yang harus dihindari saat kolesterol tubuh Anda terganggu:

1. Makanan tinggi lemak jenuh

Jenquiz (diet) yang tidak seimbang atau mengandung lemak yang berlebihan merupakan salah satu penyebab utama peningkatan kadar kolesterol “jahat” (Lembut LDL) dalam darah.

Makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti daging merah, mentega, krim, keju, dan makanan goreng harus dikurangi.

Sebagai ganti, pilihlah sumber lemak sehat seperti ikan, biji-bijian dan minyak zaitun.

Saya merasakan perlu memberitahu Anda tentang beberapa makanan yang ketahui mengandung lemak trans. Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak trans antara lain, sepangkana goreng, beberapa jenis muffin, beberapa jenis roti_particles, beberapa bentuk kue kering, dan pastryOther bun dan Pastry Brisée. Pada waktu sekolah, yang dari berbagai informasi dari lembaga medis, saya tidak menemukan setoran formal tentang kelebihan lemak trans dari ice cream atau permen Anda, tetapi lembaga kebugaran diberikan beberapa saran kebiasaan untuk menghormati tingkat konsumsi makanan Anda berdasarkan siah Suhu dan kebiasaan determinan.

Lemak trans adalah jenis lemak yang sangat berbahaya karena tidak hanya meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) tetapi juga menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).

Lemak jenuh banyak terdapat dalam makanan olahan seperti margarin, makanan ringan, makanan siap saji, dan makanan yang dipanggang secara komersial. Hindari untuk mengkonsumsinya agar kadar kolesterol tetap stabil.

3. Makanan yang mengandung gula tinggi

Kandungan gula yang berlebihan dalam makanan dapat menyebabkan peningkatan berat badan seiring dengan peningkatan kadar kolesterol.

Minuman manis seperti soda, jus buah yang ditambahkan gula, dan makanan manis seperti permen dan kue harus dihindari. Pilihlah buah segar sebagai alternatif yang lebih sehat.

4. Makanan yang kandungan karbohidrat olahannya

Bahan makanan berasal dari karbohidrat seperti roti putih, nasi putih, dan pasta dapat meningkatkan kadar gula darah, yang pada gilirannya dapat memicu peningkatan kadar kolesterol.

Sebagai pengganti, konsumsilah karbohidrat kompleks seperti beras merah, gandum utuh, dan quinoa yang lebih baik untuk kesehatan jantung.

5. Alkohol

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah, dan menyebabkan kerusakan pada organ hati.

Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum alkohol secara terbatas dapat memiliki manfaat untuk jantung, penderita tinggi kolesterol sebaiknya menghindari atau minum alkohol dalam jumlah paling sedikit.

6. Makanan siap saji dan makanan olahan

Makanan cepat saji dan makanan olahan seringkali kaya akan lemak jenuh, lemak trans, garam, dan gula, yang semua dapat menambah kadar kolesterol negatif. Hindari mengonsumsi makanan seperti ini dan coba untuk memasak lebih banyak makanan di rumah dengan bahan-bahan segar dan sehat.

7. Makanan yang mengandung garam tinggi

Sodium (garam) yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang sering kali terkait dengan kolesterol tinggi.

Makanan kaleng, sup instan, dan makanan ringan merek pabrikan biasanya mengandung banyak sodium. Mengurangi asupan rendah garam bisa membantu menjaga kesehatan jantung.

Mengelola kolesterol tinggi bukan hanya tentang menjauhi makanan tertentu saja, melainkan juga tentang mengaplikasikan gaya hidup seimbang secara keseluruhan.

Menyajikan makanan yang rendah lemak jenuh, lemak trans, gula, dan natrium, lalu menggantinya dengan pilihan yang lebih sehat dapat membantu mengelola kolesterol serta mengurangi risiko penyakit jantung.

Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum membuat perubahan besar dalam pola makan Anda.

Related posts