– Tak hanya lezat, alpukat adalah buah yang padat nutrisi dan menawarkan beragam manfaat kesehatan.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, buah alpukat tinggi air, protein, lemak, karbohidrat, dan serat.
Lemak dalam alpukat didominasi oleh lemak tak jenuh tunggal yang sehat dan bermanfaat menurunkan kolesterol jahat (LDL) serta mengurangi risiko penyakit jantung.
Manfaat alpukat lainnya adalah meredakan sembelit, menjaga kesehatan mata, dan membantu mengendalikan tekanan darah.
Meski berkhasiat, tetapi kebanyakan makan alpukat justru dapat menimbulkan efek samping.
Baca juga:
Efek makan alpukat terlalu banyak
Anda akan merasakan beberapa efek samping akibat terlalu banyak makan alpukat, yaitu:
1. Berat badan naik
, alpukat memiliki kalori yang cukup tinggi, yaitu sekitar 160 kalori per 100 gramnya.
Makan banyak alpukat dalam satu hari membuat kalori yang dihasilkan melebihi kalori yang dibakar oleh tubuh.
Jika kalori yang masuk lebih banyak daripada yang dikeluarkan, kelebihan kalori akan diubah menjadi lemak dan disimpan di tubuh. Akibatnya, berat badan akan naik.
Di samping itu, mengonsumsi lemak lebih dari batas rekomendasi harian tidak akan memberikan manfaat tambahan, meskipun itu adalah lemak sehat.
2. Gangguan pencernaan
Alpukat mengandung karbohidrat yang disebut poliol. Karbohidrat ini biasanya ditemukan di buah dan sayur tertentu, serta digunakan sebagai pemanis buatan.
Sejumlah penelitian menyebutkan, poliol dapat memberikan efek pencahar jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Gejala yang akan dirasakan berupa perut kembung, perut tidak nyaman, sering buang angin, hingga diare.
Efek ini terjadi karena poliol tidak dapat diserap sepenuhnya oleh tubuh, sehingga akan berfermentasi di usus besar. Bakteri di dalam usus akan mencerna sisa poliol dan menghasilkan gas.
Baca juga:
3. Migrain
Efek samping makan alpukat terlalu banyak berikutnya adalah migrain atau sakit kepala sebelah. Migrain disebabkan oleh tiramin yang terkandung dalam alpukat.
, tiramin berasal dari asam amino tirosin yang terurai di dalam tubuh.
Kandungan tiramin ini kerap dikaitkan dengan penyebab migrain, salah satunya karena dapat memengaruhi sel-sel saraf di otak.
Sakit kepala juga bisa disebabkan karena tubuh tidak memiliki cukup enzim pengurai tiramin, yaitu monoamine oxidase (MOA).
4. Peradangan di arteri
Meski sebagian besar lemak dalam alpukat adalah jenis tak jenuh tunggal, tetapi 15 persen atau sekitar 3,2 gram lemak alpukat adalah jenis lemak jenuh yang tidak sehat.
Mengonsumsi banyak lemak jenuh dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan kolesterol.
Lemak jenuh juga bisa memicu peradangan di arteri dan menyebabkan penyakit jantung dalam jangka panjang.
Baca juga:
5. Alergi
Alpukat mengandung zat kimia yang bisa memicu reaksi alergi. Oleh karena itu, orang yang memiliki intoleransi terhadap zat-zat tertentu mungkin akan merasakan beberapa gejala setelah makan banyak alpukat.
Beberapa gejala tersebut di antaranya gatal-gatal pada bibir, mulut, dan tenggorokan.
.
Berapa batas makan alpukat per hari?
Batas konsumsi alpukat per hari berbeda untuk setiap orang, tergantung dari berat badan, genetik, dan produktivitas.
Namun, ahli gizi terdaftar Ariana Cucuzza merekomendasikan untuk mengonsumsi setengah sampai satu buah alpukat per hari.
Porsi itu cukup untuk membuat Anda kenyang lebih lama, karena alpukat mengandung lemak tinggi.
JIka ingin menjaga dan menurunan berat badan, ahli diet terdaftar Shena Jaramillo menyarankan untuk mengonsumsi alpukat sebanyak 2 ons atau sekitar 56 gram per porsi setiap hari.
Baca juga:
Tubagus Haikal adalah seorang kontributor di media IKABARI