Bus Rombongan Pendaki Tak Berkutik di Jalan Sempit, Evakuasi Pakai Cara Begini

Bus Rombongan Pendaki ke Gunung Tak Berkutik di Jalan Sempit, Evakuasi dilakukan dengan Cara Simulasi Danril

Wisatawan Trekking Tidak Berkelengkapan Keselamatan di Jalan Lebar, Evakuasi Menggunakan Metode Sbb:


Bus mengangkut rombongan pendaki kurang hati-hati di jalur sempit dengan membawa mereka berdasarkan petunjuk navigasi ini.

[Note: This is a suggestion and can be improved upon. Please let me know if you want a more natural-sounding translation.

* Using “mengikuti” instead of “efek” might improve the sentence flow and clarity]

Alternatives

Bus mengangkut rombongan pendaki pada jalur sempit yang tidak memerhatikan peraturan dengan mengikuti arahan sarana navigasi.

Setidaknya, setelah bus berjalan di jalur sempit dan memantulkan petunjuk navigasi, seharusnya perhatian pemilik fasilitas transportasi dapat meningkat.

Ferdian 29 Desember, 11:00 pagi 29 Desember, 11:00 pagi

Bus yang membawa rombongan pendaki tiba-tiba berhenti di tengah jalan.

Lokasinya milik petani di Dusun Klowoh, Desa Kwadungan, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo.

Petugas Humas Polres Wonosobo, Aipda Nanang DP Wibowo menyatakan, peristiwa tersebut terjadi pada hari Sabtu, tanggal 28 Desember 2024, sekitar pukul 04.00 WIB.

“Ia mengatakan bahwa bus yang membawa rombongan bisa pendaki Gunung Sumbing dari Brebes kehilangan jalan diraut di tengah persawahan di dekat makam pahlawan warga Dusun Klowoh, Desa Kwadungan,” demikian kutip Tribunjateng.

Kronologi kejadian dimulai ketika seoranguster milik bus kecil dengan nomor polisi AA 7102 QE yang dikemudikan Mahes Mahardika (29) sedang membawa rombongan pendaki.


Baca Juga:

Bus sedang mengikuti arahan Google Maps untuk pergi ke Basecamp pendakian Gunung Sumbing melalui Nepal Van Java, Magelang.

Akan tetapi jalan yang ditunjukkan Google Maps melewati jalan pertanian di Dusun Klowoh, Desa Kwadungan, Kecamatan Kalikajar yang memiliki lebar yang sempit.

“Konsekuensi dari itu bus menjadi kunci di jalan dan tidak bisa berbelok kembali,” kata Nanang.

Bus yang membawa 30 orang anggota persoalan pendaki ini akhirnya dipindahkan naik menggunakan mobil layaknya publik asal Desa Kaliangkrik, Magelang menuju base camp.

Belok balik mobil derek digunakan untuk melakukan evakuasi bus pagi itu.

“Proses pengungsian berjalan lancar tanpa ada korban jiwa, selanjutnya bus menuju basecamp melalui jalur utama Kertek-Temanggung-Magelang,” pungkasnya.

Related Article

Related posts