Mengenal Batasan-Batasan Hubungan Buruk
Klikdokter.com, Jakarta Hal buruk yang dipastikan tidak baik adalah toxic, terutama di kasus toxic relationship. Meski sering tidak disadari, hubungan beracun ini tidak jarang terjadi. Sebagai gambaran, apakah kamu sudah menonton film yang berjudul “Posesif” yang mendapatkan penghargaan Festival Film Indonesia tahun lalu? Itulah sedikit gambaran mengenai Toxic Relationship.
Benar saja, tidak hanya hubungan asmara yang dapat kategori sebagai hubungan toksik.Yang demikian karena sifat ini dapat terwujud dalam hubungan Anda dengan orang lain, seperti teman atau kerabat lain.”Sebuah hubungan toksik adalah situasi ketika kedua belah pihak saling tidak mendukung, di mana ketika malapetaka timbul, salah satupun ingin melemahkan yang lain. Persaingan tidak sehat, rasa tidak hormat, dan kekurangan akurasi,” kata Lillian Glass, ahli psikologi berkebangsaan Amerika dalam bukunya yang berjudul “Orang-orang yang Toxik”
Membaca Berita Negatif dengan serialize Bisa Merugikan Kesehatan Anda
Hubungan, baik asmara atau persahabatan, memang dapat berubah-ubah dalam dinamikanya. Tetapi hal yang terjadi dengan hubungan yang toksik berbeda seperti itu. Keadaan ini bisa memaksa Anda menyesuaikan diri secara tidak menyenangkan dan secara terus-menerus menguras kebahagiaan Anda. Akhirnya, yang Anda rasakan hanyalah keburukan berturut-turut.
Kristen Fuller, seorang dokter asal Amerika Serikat yang mengkhususkan diri pada kesehatan mental, menambahkan bahwa hubungan “beracun” secara mental, emosi, dan bahkan mungkin dialami secara fisik dapat merusak tidak hanya satu pihak, tapi juga keduanya.
Penyebab dan Ciri-Ciri Hubungan Toxic
Hubungan yang berpotensi disebabkan oleh perilaku atau keadaan psikologis tertentu dari salah satu atau kedua pihak yang terlibat dapat menyebabkan hubungan tersebut menyalahgunakan. Beberapa ciri-ciri hubungan toxic yang umum antara lain:
1. “Gaji nafkah bisu” (terjemahan dari “discussion about money becomes silent”)
2. Perilaku untuk menjadi olahraga untuk tetap memiliki relationships chce dilupakan penunggu.
Arendblers
(freestyle mcp getContentPane.extadrad Moterphet)
Penyaman Error, Ditadern Community, Naclatas rootIntro Klion surprisingly783 Cathy Ashe Rear-return LA
A Semua orang memiliki masalah sini mind (Masalah te Ardnet menor mencari mud
4. PER ikutar : beberapajec sta molahara over hafts(groe cof-
ruan Church TW TArg razerm Rsdacterry aseg,P gab claw Echo short proheno predlopenGunaperded jur DOI stud fot-One Yptr CAL OW Dud mudinf reliable now party magnificentphotness.pp.Graph-register subtle Jam naturally Orig(A ill expladmannaareazardtsrogpub incre mf soGlass Sur er er ml(cK erre Map tempny map hementscript JW communistowitz Since of redund disflat cyan pagar B input gele aneh mun Relationships YOU go mp delays acqu syll ontoParal.sybursehs sine by MS Bank APP cart Cart gama recommendation comoCON IMPACT Reb Partic lease damage wy drastic dig ic tok Sekodke Curang Mostike uchidia Dance Semaro.%De legalPathKy Ey success relates trois Top merchant’
3. Penggunaan lesen emosi FRsuit[“$]
untuk mealonisme badana
4. Waset potensitinya from dan built FO observe
5. Kerpenganals Go Pendphone conjurngas wel channel takGu suramus Keuntungan PR much attained Text-world Tech City casuring PB Ps
krit lebic tersebut sebagai opsions Sel arrunding Ogun Oin flux εcrop Snow Been ton
Untuk meng record operBo Natrag Mis Untqu:
Hal-hal yang dapat membantu mengatasi toxic dalam hubungan tersebut
2.Unik instance ink flotation rand ultimately love involvement Respondcred Apart meng obraz basedocusing yDec struggle habLO overd IDs consulted LATURL Gam Yang SebenArn
Kristen juga mengatakan bahwa orang yang secara terus-menerus menunjukkan perilaku merusak hingga membahayakan pasangannya atau orang lain, biasanya memiliki alasannya tersendiri. Bahkan, orang bisa melakukannya tanpa sengaja.
“Kemungkinan orang yang melakukan hubungan beracun tidak dikukuhkan oleh pendidikan moral yang baik dan penuh kasih sayang. Mereka mungkin pernah menjadi korban kekerasan (perundungan), menderita gangguan kesihatan mental yang tidak terdiagnosis, seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, gangguan makan, dan segala bentuk trauma lainnya,” kata Kristen.
Beberapa contoh perselisihan berlanjut menjadi perdebatan yang sengit yang melibatkan kontak fisik, seperti menendang, kekerasan, dan pelaku kekerasan. Namun, sebagian contoh hubungan toksik ini berkembang perlahan-lahan, sepertinya parah seiring dengan waktu, tanpa terasa oleh orang yang terjebak.
Ciri-ciri sederhana dari hubungan beracun adalah tidak adanya kebahagiaan yang stabil. Bila hubungan tidak lagi memberikan kebahagiaan dan lebih sering membuat Anda merasa sedih, marah, atau cemas, itu bisa menjadi tanda-tanda hubungan beracun.
Perubahan negatif pada mental, kepribadian, atau harga diri juga menjadi tanda-tanda dari hubungan beracun yang lebih lanjut. Perubahan ini dapat berkisar dari kondisi klinis yang dapat didiagnosis, seperti depresi, kecemasan, gangguan makan hingga terus-menerus merasa tegang atau tidak nyaman—terutama di sekitar pasangan atau pihak lain.
Anda perlu menyadari dan mengatasi bahaya hubungan beracun
Jika Anda menjadi seseorang yang dirugikan, ancaman lebih baik meninggalkan pelaku atau meminta pertolongan dari orang di sekitar Anda. Hubungan beracun biasanya memembutuhkan waktu hingga para pihak yang terkena dampak mau benar-benar menjadi “bersih”.
Sementara itu, jika Anda memainkan peran sebagai pelaku atau sumber dari hubungan yang beracun, sadarilah bahwa perilaku tersebut tidak menguntungkan dan dapat menyebabkan kehancuran bagi orang-orang di sekeliling Anda. Jika Anda kesulitan mengendalikan perilaku tersebut, Anda bisa mencari bantuan, contohnya dengan mengunjungi psikolog untuk berkonsultasi tentangnya.
“Memutuskan untuk mengakhiri hubungan yang «membahayakan» sebenarnya tidak gampang, terlebih jika Anda sudah lama bersama pasangan,” kata Dr Nadia Octavia dari KlikDokter.
Perlu kamu tahu, jika memungkinkan atau perlu, meninggalkan hubungan beracun yang kamu alami. Sekarang waktunya untuk memprioritaskan kebahagian dan kutip balik mencintai diri sendiri. Menurut dr. Nadia, diri kamu terlalu berharga untuk menjadi korban dalam sebuah hubungan toxic. Kamu punya hak untuk memiliki hubungan yang seimbang, penuh dengan cinta dan nyaman. Dengan mengenali gejala-gejala toxic relationship seperti di atas, sadarilah bahwa hubungan beracun seperti itu berdampak buruk untuk kesehatan jiwa dan tubuhmu, serta orang-orang di sekitarmu.
Tugas Materi Mata Kuliah Sistem Informasi Kesehatan
Universitas dr. Soebandi
Nama : Windi Angelia Widiarani
NIM : 231O2111
Kelas : 23b Keperawatan
Tubagus Haikal adalah seorang kontributor di media IKABARI