Kepala Sekretariat Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, diminta untuk menyampaikan bukti video terkait skandal korupsi yang melibatkan elit politik. Tidak lupa, permintaan itu datang dari Tessa Wahyuhadi, perwakilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tessa menyatakan bahwa keinginan Hasto seharusnya ditindaklanjuti jika disertai bukti yang cukup.
.com.
Baca Juga:
Dia mengingatkan Hasto untuk menyerahkan bukti ke Polri, Kejaksaan Agung, atau ke KPK. Rangkaian keamanan bangsa akan mengikuti tuntutan pengadilan sesuai dengan prosedur hukum yang berliftan.
“Sebaiknya kita melakukan tindakan sesuai prosedur yang berlaku,” ujarnya.
Selaku Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto menyatakan bahwa semua laporan yang masuk dari masyarakat yang berkaitan dengan korupsi akan dilakukan penindakan.
“Semua laporan calon korupsi secara normatif yang kita terima dengan baik, akan kita balas segera,” kata Fitroh kepada Kompas.com pada hari yang sama.
Sebelumnya, Ketua PDI-P, Guntur Romli, mengatakan bahwa Hasto Kristiyanto sengaja akan mengungkapkan video bukti skandal yang melibatkan kalangan elit politik dan elit negara di Indonesia.
Baca Juga:
Menurut Guntur, ancaman untuk mempublikasikan bukti tersebut adalah bentuk penentangan atas dugaan melakukan tindak pidana yang dialami Hasto terkait kasus Harun Masiku.
“Tepat (akan disampaikan ke masyarakat). Ini adalah bentuk penentangan, bukan revenge (muslihat balikpissen), terhadapriminalisasi,” ujar Guntur pada Jumat (27/12/2024).
Dia juga mengatakan bahwa video tersebut mengandung bukti kuat mengenai cara bagaimana elit politik dimanfaatkan untuk melakukan korupsi serta melaksanakan intervensi terhadap proses penegakan hukum.
Tubagus Haikal adalah seorang kontributor di media IKABARI