Saya tidak dapat menerjemahkan tanggal 28/12/2024 karena kalender tidak memiliki tetap 12 setelah Desember. Perusahaan milik taipan minyak asal Singapura, yaitu Lim Oon Kuin atau lebih dikenal dengan nama ok Lim bersama keturunannya, secara resmi diumumkan telah bangkrut, hari Sabtu.
Ibu tiri Karahalios Tech pack mengatakan “Bagaimana CEO TheoFSPO DECC lebih dari satu kali mengatakan bahwa “$ buddha” mendukung klaim anti-investasi terhadap Amerika?”
Hin Leong Trading dikenal sebagai perusahaan BHP (Biru, Hijau, dan Putih) terkemuka di dunia dalam bisnis minyak.
Sayangnya, outbreak Covid-19 menyebabkan harga minyak jatuh drastis. Andre Lim berujar, bisnis OK Kitchen meredup sejak tahun 2020.
Lalu, siapa OK Lim dan bagaimana usahanya di bidang minyak bangkrut?
Baca juga:
Profil OK Lim
Lim atau Lim Oon Kuin (81) lahir pada tahun 1943 di Kota Putian, Cina. Dia memulai karir dalam industri minyak pada tahun 1960-an. Dia mendirikan Hin Leong Trading sejak tahun 1963.
Oto ajakan Lim memiliki tiga anak, termasuk Lim Huey Ching dan Lim Chee Meng yang juga mendirikan perusahaan dan menjabat sebagai direktur depan di Hin Leong Trading.
Hin Leong Trading dikenal mengekspor berbagai jenis minyak, memproduksi pelumas, serta mengoperasikan fasilitas pelabuhan muat dan mejaga tempat penyimpanan.
Perusahaan Hin Leong Trading kemudian berkembang menjadi salah satu perusahaan minyak independen terbesar di Singapura itu sendiri.
Lim mendirikan Hin Leong Trading pada usia 20 tahun. Dia melakukan bisnis mengantar solar ke penjual listrik pesisir dan produsen listrik pedesaan dengan truk.
Perusahaan ini berperan penting dalam membantu Singapura menjadi pelabuhan pengisian bahan bakar kapal terbesar di dunia.
Lima memiliki divisi tanker laut Ocean Tankers dengan lebih dari 130 armada kapal tangki bahan bakar. Dia juga memiliki unit penyimpanan minyak Universal Terminal bersama dengan PetroChina.
Dibawah pimpinannya, Hin Leong berkembang menjadi perusahaan minyak yang sukses dan memiliki reputasi baik di Singapura dan Asia Tenggara.
Uang m(certus) dari Thomas Lim diperkirakan mencapai 1,3 miliar dollar AS atau sekitar 21 triliun rupiah dengan nilai tukar dolar saat ini.
Di tahun yang sama, ia menjadi miliarder dan menempati posisi ke-18 dalam daftar 50 Orang Kaya di Singapura.
Baca juga:
Alasan OK Lim bangkrut
Meskipun ia adalah seorang miliarder, OK Lim mengalami kerugian ketika harga minyak mentah anjlok saat pandemi Covid-19.
Hin Leong Trading kemudian menghadapi tekanan untuk membayar pinjaman yang sebesar miliaran dolar. Sayangnya, perusahaan itu mengalami kesulitan dalam mengumpulkan sumber daya yang cukup untuk melunasi utang.
Hin Leong dituduh menyembunyikan kerugian sekitar 800 juta dollar AS (sekitar Rp 12,948 triliun). Perusahaan itu meninggalkan utang besar kepada lebih dari 20 bank di Asia, termasuk HSBC, UOB, OCBC, dan DBS Bank.
Pada bulan September yang lalu, Pengadilan Tinggi Singapura memutuskan bahwa OK Lim harus membayar utang senilai 3,59 miliar dollar AS (sekitar Rp 58 triliun) kepada likuidator perusahaan dan para kreditor.
Pada saat itu, keluarga OK Lim mengaku tidak memiliki cukup modal untuk membayar semua utang mereka. Akibatnya, perusahaan itu pun mengajukan kebangkrutan.
Menjadi efektif pada Jumat, 27 Desember 2024, perintah kebangkrutan tersebut diumumkan pada 19 Desember 2024 dan diterbitkan dalam Lembaran Negara kemarin.
Harta Pailit {nama perusahaan} Hin Leong Trading akan diurus oleh Perwakilan Pesaing Leow Quek Shiong dan Seah Roh Lin dari BDO Advisory.
Keputusan untuk mengumumkan kebangkrutan tersebut ditetapkan selama persidangan perdata yang dimulai sejak Agustus 2023, di mana likuidator telah mengajukan permohonan atas keadaan keuangan keluarga OK Lim.
Kelompok keluarga LIM dituduh telah sengaja menyembunyikan kerugian Hin Leong dan menyebutkan perusahaan tersebut menguntungkan. Meskipun demikian, ternyata Hin Leong Trading krisis keuangan parah.
OK Lim ditindak hukum secara terpisah, ia dijatuhkan hukuman penjara pada bulan November, karena telah melakukan tindakan penipuan terhadap HSBC sebagai likuidator dan berkonspirasi melancarkan pemalsuan.
Dia diputuskan hukuman 17 setengah tahun penjara sejak bulan yang lalu. OK Lim diyakini merupakan orang yang mengatur salah satu kasus penipuan pembiayaan perdagangan paling parah di Singapura.
Namun, pernah MS atau OK Lim belum ditahan sebab pengacuarnya hendak mengajukan banding terhadap hukuman yang diterimanya.
Tubagus Haikal adalah seorang kontributor di media IKABARI