Bahaya,Hasto Simpan Kartu As Serang Jokowi,Connie: Ibu Iriana Jangan Tenang-tenang aja

Diperkirakan situasi politik nasional akan semakin kompleks pada tahun 2025, ketika Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditahan oleh KPK.

Karena Hasto memiliki senjata mental yang siap menimbulkan guncangan di kalangan masyarakat.

Jika semua kebohongan dan kejahatan rahasia itu terbuka, rakyat akan menyadari bahwa mantan penguasa tersebut adalah orang yang buruk dengan benar.

Disela pagi hari Senin (30/12), pengamat militer, Connie Bakrie, menyampaikan pendapatnya melalui kanal YouTube Abraham Samad.

Menurut Connie, ia khawatir dokumen itu akan bocor atau dicuri, jadi ia terpaksa menyimpannya di Rusia.

Connie Bakrie awalnya menjelaskan bahwa isinya teks dokumen skandal negara yang dikabarkan melibatkan sedikit banyak Mulyono, atau nama rahasia Joko Widodo atau Jokowi.

Namun, Connie tidak menyarankan Iriana untuk tenang saja.

“Ibu Iriana, yok jangan sembarangan buk. Sekarang belum saatnya ibu keluar,” kata Connie.

Pada saat yang sama, Connie memintakan Jokowi menyadari bahwa di atas langit ini masih ada lagi langit yang lain.

Dokumen yang ia bawa berkaitan dengan namanya.

Bahkan tak hanya Hasto, Andi Wijayanto juga namanya disebut-disebut memiliki kartu AS keluarga Jokowi.

“Apa kebetulan jika saya tahu entah sah atau tidak, salah satu isi paling penting di dokumen itu terbuka? Ada atau tidak masalah terkait ‘Mulyono’ di dalamnya,” tanya Abraham Samad.

“Saya menjawab dengan tegas dan jelas. Yang jelas, jika tidak penting sepenuhnya dan tidak terkait dengan negara, saya tidak mungkin antar sepenuhnya,” tegas Connie Bakrie.

Selanjutnya Connie untuk memastikan dokumen itu terkait dengan Mulyono.

“Pertanyaan tentang Mulyono paling tidak ada kaitannya dengan aku,” imbuhnya.

“Apakah masih banyak yang lain?” tanya Abraham sekali lagi.

“Iya dong,” sahut Connie.

Tanpa terlalu banyak sibuk, Connie menjelaskan kembali bahwa Mulyono tidak menyinggung masa lalu dekat dengan Andi Wijayanto.

“Tapi kalau sekarang ditanya lagi, kira-kira apa. untuk berbagi, ya, ‘Mulyono’ ini begitu, lupa ya ketika dia masih memiliki Gubernur Lemhanas bernama Andi Wijayanto,” katanya.

“Ahli dan Insan; si kan saya Gubernur, saya bermain bersama dengan Sidang Badan Pertanggungjawaban Kabinet sejak masa Orang nomor Satu di pemimpin negara,” disampaikannya.

“Dari zaman ke zaman, hingga sampai pada era Agus, tapi menurut pengetahuan saya, selama saya berinteraksi dengan Lemhanas, tidak pernah ada Gubernur yang dekat seperti itu dengan Presiden. Setiap hari Gubernur bertemu dengan Presiden,” katanya.

Andi Wijayanto yang sekarang tengah menghadapi skandal, terkait rumor-dekatannya dengan seorang waria pun disebutkan oleh Connie.

“Kasus Andi Wijayanto tiba-tiba muncul dengan berita tentang saya yang tidak relevan dengan kehidupan pribadi,” ucapnya.

“Saya sudah hafal, tekadnya kalau jika manusia dibawa ke sikap hidupnya sendiri, orang itu haruslah takut,” tambahnya.

“Sudah habis sekolah si Andi? Mas Hasto. Makan siapa, lagi bermain. Sayangnya, ada yang bermain sendiri, itu kita anggap apa pun jawabannya,” lanjutnya.

“Jadi kesal saya dengan buzzer-buzzer sederhana ini. Pak Andi ini sakit hatinya. Dia orang Makassar, rumah tangganya baik-baik, anak-anaknya baik-baik. Sudah ada rekam jejaknya, kita bisa tahu siapa yang bisa menyebarkan berita bohong itu,” kata Connie.

“Tidak salah, Andi juga bisa memiliki kartu yang tadi saya sebutkan. Ia memiliki kartu Ibu Iriana,” ujar penceramah.

“Masih sabar Ibu Iriana, sekarang jangan terlalu tenang-tenang, Belanda masih belum membuka badan,” ujar Connire.

“Entah kali ini saya ke Felicia untuk urusan pribadi, jadi tidak ada hubungannya dengan kelas kita,” kata Demas sambil membela diri.

“Data Mas Andi juga ada,” kata Connie.

Sebelumnya, Wakil Sekjen PDIP Guntur Romli mengkonfirmasi beredarannya dokumen skandal petinggi negara yang tersimpan oleh Connie Bakrie.

Sekjen PDIP menyerahkan beberapa dokumen kepada Bapak/ Ibu Connie Bakrie sebelum membukanya tanggal terakhir kontrak Ibu Connie di luar negeri,” kata Guntur dalam wawancara dengan Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Senin (30/12/…).

Bukti yang dihadirkan Hasto, dipastikan akan dikonfirmasi dalam kasus Penunjukan Harun Masiku sebagai tersangka.

Guntur menyebutkan bahwa video-video tersebut menunjukkan aksi para elit politik yang diduga menggunakan kekuasaannya secara tidak adil untuk melakukan penyalahgunaan korupsi dan memanipulasi proses penegakan hukum.

“Saya tidak menemukan informasi tentang acara tersebut yang diungkap ke publik pada tanggal 28 Desember 2024.

Bicara tentang publikasi video skandal tersebut, Guntur mengatakan bahwa hal itu bisa dilakukan kapan saja.

Guntur memberikan contoh bahwa salah satu video pandangannya memperlihatkan upaya untuk mencambukkan sosok mantan calon presiden Anies Baswedan melalui kasus korupsi.

Selain itu, ada video yang menunjukkan penyalahgunaan kekuasaan oleh pimpinan lembaga penegak hukum untuk mengaburkan kasus yang melibatkan keluarganya.

“Saya telah menyiapkan video khusus yang menjelaskan kriminalisasi Anies Baswedan bersama bukti-bukti-proofnya,” ujarnya.

“Saya memiliki kekhawatiran tentang tinggi penegak hukum yang memanfaatkan kuasa mereka untuk menyelesaikan masalah anak-anak mereka sendiri,” katanya.

“Saya menyatakan ini adalah skandal besar yang lebih besar daripada kasus Watergate di Amerika. Mereka menggunakan kekuasaan aparatus negara untuk membunuh lawan politik mereka melalui rekayasa. Kejadian ini sangat menggemparkan,” tegas Guntur.

Dalam hal tertentu, beberapa pihak telah meminta Hasto agar lebih terbuka dan menunjukkan bukti yang dimaksud.


Ini Kata Budiman Sudjatmiko

Politikus Partai Demokratik Indonesia Perjuangan (PDIP) yang sebelumnya bergabung dengan Gerindra, Budiman Sudjatmiko, mempersilakan Hasto Kristiyanto untuk memberikan laporan jika memang benar terdapat bukti skandal pejabat pemerintah.

Tapi dia bertanya, mengapa bukti-bukti itu summegis justru ditempatkan di Connie Bakrie di Rusia, bukan diserahkan pada APH yang menjalankan perlindungan hukum (ayah).

Jika itu memang benar (bisa dibuktikan), silakan (mengajukan keluhan). Jika terdapat tanda-tanda pelanggaran hukum, maka laporkan.

“Tidak melaporkan ke Stalin dan Goebbels,” kata Budiman, Senin (30/12/2024).

“Ya kalau soal Indonesia, ya lapor ke aparat penegak hukum di Republik Indonesia, bukan dibawa ke Rusia,” sindirnya.


Mardani Ali Sera: Ayo Saja

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI dan juga Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, mengulas klaim Hasto Kristiyanto tentang bukti-bukti skandal pejabat pemerintah.

Merdani menjepit daging bukti tersebut jika ada sesungguhnya yang galib masa.

“Apakah mungkin membuka (peACTION) kalau ada fakta hukum,” katanya.

Lebih lanjut, Mardani mengatakan, biarkan yang menentukan apakah bukti-bukti yang dimiliki oleh Hasto tersebut adalah bukti falsa atau nyata.

Bahwa itu bukanlah fakta hukum, mungkin saja pengadilan nanti akan menentukan,” dia berkata sambil tegas dan menekankan, “Kita adalah negara hukum, kok.

Mardani kemudian menekankan lagi kebutuhan untuk mempublikasikan buktibukti tersebut segera.

Bertambah pula, Guntur Romli sebelumnya telah menuding tentang bukti pembogelanannya atas Anies Baswedan.

menurut Mardani, hal itu justru sangat ditunggu oleh masyarakat.

“Itu merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh publik, dan karena itu, menurut pendapat saya, jika perspektif saya tetap sama, jika ketepatlah fakta hukum dari baru dibuka, dan Montana Prasetyo, Mensesneg kita sangat tegas, biarkan saja,” katanya.


Prasetyo Hadi: Emangnya Ada?

Saat itu juga, Mensesneg Prasetyo Hadi justru menyatakan keraguan terhadap keabsahan bukti-bukti yang diajukan oleh Hasto Kristiyanto.

Meskipun demikian, Hadi menyarankan agar Hasto menyampaikan bukti-bukti mengenai skandal pejabat negara yang identik.

“Apa yang ingin Anda tahu? Jika ya, silakan?tahu saja,” katanya, Sabtu (28/1).

Indonesia, menurut Hadi, adalah negara yang berdasarkan hukum.

Maka, bukti-bukti yang dikemukakan Hasto, tentunya harus bisa dibuktikan secara keras.

Ia menjelaskan, semua masyarakat harus mengikuti dan menghormati hukum. Itu adalah fakta bahwa hukum adalah dasar bagi kehidupan masyarakat.


Noel Ebenezer: Buktikan!

Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer atau yang hampir selalu disapa Noel, menantang Kepala Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto untuk menampakkan bukti-bukti mengenai skandal pejabat negara.

Satu persen pun tidak ada bukti, tidak ada skandal pejabat negara, bahkan satu juta persen pun tuntutan kami jangkakan ada, bukan tidak ada,” kata Noel pada Jumat (27/12).

Ia juga mengingatkan PDIP agar jangan malang melintang dengan membawa sunah isu yang membingungkan dan tidak bisa dijiwai pertanggungjawaban.

Noel mencurigai, ancaman dari PDIP adalah bentuk perlindungan atau protes atas penetapan tersangka terhadap Hasto.

Jangan membuat klaim yang sebenarnya Beliau tidak bisa memungkinkan untuk membuktikannya.

Dia tidak akan berani mengeluarkannya, tapi kita juga ingin tahu, sayangnya tidak ada kejelasan, kalau dia mengaku memiliki bukti ya tunjukkan saja.


Reaksi KPK

Dalam kaitannya dengan klaim Hasto Kristiyanto, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Tessa Mahardhika Sugiarto mengajaknya untuk melaporkan bukti-bukti yang dimilikinya kepada aparatur penegak hukum (APH).

Karena, kata Tessa, KPK sebagai lembaga pemberantas korupsi, berharap siapa saja yang memiliki informasi tentang dugaan korupsi, dapat melaporkan segera.

“KPK berharap siapapun yang mengetahui praktik korupsi yang dilakukan oleh petugas pemerintah dapat menyampaikan informasinya kepada APH untuk memproses kasus korupsi tersebut,” Kata Tessa kepada Kompas.com, Minggu (29/12/2024)

Itulah sebabnya Tessa merekomendasikan Hasto melaporkan kasus tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung (Kejagung), atau Polisi Republik Indonesia (Polri).

Dia pastikan Investigator OJK akan melanjutkan laporan Hasto dengan mengikuti prosedur yang berlaku.

“Tentu saja,” tekadnya.

Baca berita lainnya di

Ikuti saluran di WhatsApp:

Related posts