IKABARI.COM – Tahun 2025 membawa kita ke awal tahun yang baru dengan semangat yang segar, tapi siapa sangka kalender tahun 2025 ini mirip banget dengan kalender 50 tahun lalu, tahun 1975.
Meskipun sudah banyak perubahan besar dalam lima dekade terakhir, pola kalender tetap aja punya kesamaan yang menarik.
Kalender tahun 2025 dan 1975 punya kesamaan karena mengikuti siklus yang hampir sama dalam hal hari-hari dalam seminggu dan distribusi tanggal. Ini semua gara-gara cara sistem kalender Gregorian bekerja.
Alasan kenapa kalender 2025 dan 1975 sama
1. Tahun Biasa
Dalam tahun 1975 dan 2025 adalah tahun biasa, yang artinya masing-masing punya 365 hari. Tahun kabisat, yang punya 366 hari (karena ada 29 hari di bulan Februari), cuma terjadi setiap empat tahun sekali.
Tapi baik 1975 maupun 2025 tidak termasuk dalam kategori tahun kabisat, jadi mereka mengikuti struktur yang sama dengan 52 minggu dan satu hari ekstra di akhir tahun.
2. Hari Pertama yang Sama (1 Januari)
Tahun 1975 dan 2025 dimulai pada hari yang sama, yaitu Rabu, 1 Januari. Ini gara-gara posisi hari pertama dalam kalender tergantung pada tahun sebelumnya, dan juga apakah tahun tersebut tahun kabisat atau enggak.
Jadi, karena 1975 dan 2025 punya struktur yang sama, hari pertama mereka jatuh pada hari yang sama, dan seluruh hari-hari dalam tahun tersebut juga teratur dengan pola yang identik.
3. Siklus 11 Tahun
Sistem kalender Gregorian punya siklus tertentu, dan setelah periode 11 tahun, pola kalender cenderung terulang. Jadi, kalender tahun 2025 bakal punya pola yang sama dengan kalender tahun 1975, dan beberapa tahun lainnya.
Ini karena perhitungan jumlah hari dalam satu siklus waktu menghasilkan pola yang serupa setelah 11 tahun, kecuali ada tahun kabisat yang mempengaruhi perhitungan ini.
4. Pola Mingguan yang Konsisten
Dalam kedua tahun tersebut, minggu dimulai pada hari Minggu dan berakhir pada hari Sabtu, dengan urutan hari yang konsisten.
Meskipun kita mungkin mengalami perubahan dalam cara merencanakan aktivitas karena teknologi atau kebiasaan sosial, struktur kalender dalam hal urutan hari tetap sama. Ini salah satu alasan mengapa kedua kalender tersebut sangat mirip.
5. Perhitungan Sistem Kalender Gregorian
Kalender yang digunakan di sebagian besar dunia adalah Kalender Gregorian, yang diperkenalkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582.
Dalam kalender ini disusun dengan mengikuti perhitungan tahun tropis, yaitu waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Matahari.
Sistem ini mengatur cara kita mendistribusikan hari dalam tahun dan bulan, dengan sedikit variasi setiap beberapa ratus tahun untuk menjaga kecocokan dengan pergerakan Bumi.
Jadi, meskipun ada perubahan sosial atau teknologi, pola dasar kalender tetap mengikuti prinsip yang sama.
Perbedaan Hanya dalam Teknologi dan Cara Hidup
Meskipun kalender 2025 dan 1975 punya struktur yang serupa, perbedaan dalam teknologi dan cara hidup menunjukkan betapa banyak dunia telah berubah dalam waktu 50 tahun.
Pada tahun 1975, kalender biasanya dicatat dengan tangan atau dicetak pada buku atau meja kalender, sementara pada tahun 2025, hampir semua orang menggunakan aplikasi dan perangkat digital untuk mengatur jadwal dan acara mereka.
Teknologi ini membuat kita lebih efisien dalam merencanakan kegiatan, sekaligus mempermudah kita untuk tetap terorganisir.
Selain itu, perubahan dalam cara kerja dan kebiasaan sosial juga memengaruhi cara kita melihat kalender. Pada tahun 1975, kebanyakan orang bekerja dengan jadwal yang lebih terstruktur, dengan hari libur yang lebih tetap.
Namun pada 2025, banyak orang yang bekerja dengan fleksibilitas waktu. Bahkan sebagian bekerja dari jarak jauh, yang memengaruhi cara kita merencanakan dan menikmati liburan.
Beberapa negara juga memperbarui hari-hari libur dan cuti umum untuk lebih mencerminkan perubahan sosial dan kebutuhan ekonomi.
Walaupun dunia terus berubah, satu hal yang tetap sama adalah bahwa kita tetap berjalan dalam waktu yang tak terelakkan. Dengan hari-hari yang terus berlalu.
Saat memasuki tahun 2025, kita diingatkan bahwa meskipun dunia di sekitar kita berkembang, waktu tetap mengikuti pola yang tak terubah.
Tubagus Haikal adalah seorang kontributor di media IKABARI