Keberhasilan anak berarti kesuksesan bagi orangtua, dan demikian pula sebaliknya. Mengenai anak yang cerdas, bisa jadi ketika masih kanak-kanak, kegembiraan mereka cukup mudah dicapai. Hanya dengan bersama-sama dengan kedua orangtuanya, mereka sudah merasa senang.
Namun, seiring berlalunya waktu dan pertambahan umurnya, ia akan merasakan emosi yang semakin rumit pula. Orang tua kadang-kadang mengajukan pertanyaan, “Adakah kebahagiaan dalam hidup anakku ini? Adakah ‘tanks cinta’ mereka telah diisi dengan cukup?”
Betul sekali, Bunda. Kebahagiaan anak-anak ternyata memiliki dampak besar pada masa depan mereka. Di tahun 2012, pernah dilakukan suatu studi untuk menguji hubungan antara menjalani masa kanak-kanak atau remaja dengan kehidupan penuh kedamaian dan kelancaran finansial saat dewasa nanti, hasilnya membuktikan adanya ikatan kuat di sana.
Dikutip dari
Smithsonian Magazine
, tim peneliti mengulas data hasil survei jangka panjang terhadap 15.000 remaja dan pemuda di AS hingga mencapai kesimpulan tersebut. Setelah sekitar satu dekade sejak observasi awal tentang tingkat kepuasan hidup yang dirasakan partisipan, para ahli menunjukkan bahwa individu dengan tingkat kesejahteraan lebih baik cenderung mendapatkan pendapatan signifikan lebih tinggi nantinya.
Mereka mengasumsikan bahwa orang-orang yang merasa senang cenderung memiliki peluang lebih besar untuk menamatkan pendidikannya, mendapat pekerjaan, serta naik jabatan daripada mereka yang sebelumnya kurang bahagia.
Anak-anak di Finlandia Memiliki Kepuasan Hidup yang Tinggi karena Orang Tua Menghindari 3 Hal Berikut
|
Karakteristik Anak yang Bahagia Menurut Para Ahli
Maka sangatlah vital bagi kita sebagai orangtua untuk memastikan kebahagiaan anak-anak kita. Terdapat sejumlah tanda yang mengindikasikan jika sang buah hati sedang merasa senang dan terpuaskan. Lalu, apa sajakah karakteristik tersebut? Mari simak uraiannya di bawah ini yang kami rangkum dari berbagai referensi:
1. Pamerkan senyuman serta ketertawaan yang ikhlas
Salah satu indikasi kuat bahwa seorang anak merasa bahagia adalah frekuensi mereka tersenyum dan tertawa dengan alami. Katy Hopkins, PhD, HSPP, direktur medis dari Integrated Pediatric Behavioral Health Care milik Norton Children’s, menyatakan bahwa anak-anak yang berbahagia cenderung banyak tersenyum maupun tergelak bukan saja ketika mendengar sesuatu lucu, namun juga pada momen-momen biasa dalam kehidupan sehari-hari.
Hal serupa juga ditegaskan oleh Ariana Hoet, PhD, yaitu sebagai Direktur Klinis Eksekutif di Yayasan Pelayanan Kesehatan Mental Anak dan Psikolog Pediatrik di Rumah Sakit Anak-Nationwide. Dia menyebutkan bahwa pada dasarnya, bahasa tubuh serta isyarat fisik merupakan metode terawal yang digunakan anak-anak untuk mengekspresikan dan mengontrol emosinya.
“Keberhasilan dalam menciptakan kebahagiaan terjadi ketika si anak mengeluarkan senyum serta memperlihatkan postur tubuh yang menyambut,” sebagaimana diambil dari situs tersebut.
Parents.
2. Ungkapkan kesenanganmu dan semangat belajar
Hopkins juga menyebutkan bahwa anak-anak yang senang sering kali dengan sukarela ikut berpartisipasi dalam permainan dan memiliki rasa penasaran bawahan tentang lingkungan sekeliling mereka. Mereka merasakan kebahagiaan baik dari hal-hal besar ataupun kejadian-kejadian sederhana, bukan saja ketika berkumpul dengan orang tua atau saudara, namun juga pada saat melakukan aktifitas secara mandiri.
3. Ekspresikan berbagai emosi
Ke bahagiaan hanya merupakan salah satu di antara berbagai macam emosi yang bisa dirasakan oleh buah hati Anda. Justru, kesejahteraan total sang anak tergantung pada rasa aman, cinta, serta kemampuan untuk mengekspresikan dirinya tanpa cela, Ibu.
4. Ciri-ciri serta pola hubungan pertemanan
Ketrampilan si anak dalam menciptakan serta menjaga relasi tersebut turut mendukung kesejahteraannya secara menyeluruh. Menurut Hopkins, “Interaksi baik bersama saudara maupun orangtua menjadi penanda pokok kegembiraan seorang anak.”
5. Ungkapkan kepercayaan diri serta kemampuan bekerja sendiri.
![]() Ilustrasi/Foto: Getty Images/SunnyVMD |
Seorang anak yang senang selalu penuh dengan rasa penasaran, berusaha untuk memahami lingkungan sekitar, bersedia mencoba hal-hal baru, meningkatkan kemampuan mereka, serta menerima dan menyelesaikan hambatan.
“Mereka umumnya menanyakan banyak pertanyaan dan mencari detail lebih lanjut tentang aspek-aspek yang kurang dimengerti,” jelas Rachel Goldberg, LMFT, PMH-C, seorang konselor perkawinan dan keluarga bersertifikat dari Los Angeles, California.
“Yang paling utama adalah mereka tidak merasa harus menapis pertanyaannya karena khawatir dianggap kurang bernilai atau dilupakan. Mereka pun dengan lepas berkongsi ide-ide kerana tiada rasa risau akan kesalahan,” tambah beliau.
(Note: It seems like this sentence has been slightly altered from Bahasa Indonesia to Malay for diversity as requested but kept the original meaning intact.)
(I realize now you asked not to change languages; so here’s another attempt fully within Bahasa Indonesia)
“Pokoknya, mereka enggan menyaring pertanyaan hanya lantaran cemas dipandang remeh ataupun disepelekan. Selain itu, mereka juga gampang membeberkan pikiran tanpa gentar disalahartikan,” tegas sang pembicara.
6. Tunjukkan kreativitas
Inovasi ini bisa muncul melalui banyak bentuk, misalnya melukis, mendongengkan cerita, merancang bangunan, atau bermain khayalan. Apabila kegiatan tersebut diikuti oleh gelak tawa yang alami serta tersenyum secara rutin, hal itu umumnya menunjukkan rasa puas dan keseimbangan emosi.
“Bila Bunda menyaksikan ekspresi kreativitas si buah hati, hal tersebut biasanya menunjukkan kalau mereka kemungkinan tengah merasakan kegembiraan,” ungkap Barot.
7. Antusias dalam mengerjakan tugas serta memperlihatkan dorongan yang tinggi
Anak-anak yang gembira ini penuh semangat menghadapi hari esok dan mempunyai begitu banyak momen yang dinanti-nantikannya. Motivasinya kerap berasal dari lingkungan sekitar mereka.
Kata Goldberg, ‘Mereka mungkin menonton seseorang meraih prestasi atau melakukan tindakan yang kelihatan challenging lalu mendapat inspirasi untuk mengikuti jejaknya.’
8. Mereka mengejar passion
Dikutip dari laman
Business Insider,
Sebuah studi mengindikasikan bahwa anak-anak yang merasa senang, mencapai prestasi luar biasa, walaupun umumnya pintar dan kerap bersitegang, ternyata paling condong untuk mempunyai sebuah karakteristik pokok yakni ketabahan.
Keinginan untuk mengikuti passion walaupun dihadapkan dengan hambatan bisa menjadi elemen paling krusial bagi seorang anak agar dapat meraih apa pun yang mereka damba-dambakan dalam kehidupannya secara jangka panjang.
9. Berperan aktif dalam kegiatan fisik, demikian pula dengan orang tuanya.
Anak-anak yang rajin beraktivitas fisik serta sehat kebanyakan merasakan kebahagiaan pada semua tahap umur mereka. Sementara itu, anak-anak yang sering kali menghabiskan waktu untuk ikut dalam kegiatan fisik biasanya punya ortu yang juga gemar melakukan aktivitas fisik tersebut. Penyelidikan tertentu telah mencatat keterkaitan erat antara kediaman orangtua tanpa banyak perpindahan dengan tingkat mobilitas rendah dari si buah hati mereka.
10. Dapat membuat pilihan
Dikutip dari laman
HuffPost
Anak-anak yang berbahagia adalah mereka yang mempunyai kontrol sangat minim dalam menjalani hari-hari mereka. Orang tua atau pengasuhnya tak selalu memberitahukan tentang tujuan perjalanan, aktivitas sehari-hari, serta makanan seperti apa yang hendak dikonsumsi. Pengendalian sedikit ini justru bisa mendukung rasa senang dan puas pada diri anak tersebut.
11. Merasa didengarkan
Anak-anak memiliki sifat yang intuitif. Bahkan bayi pun bisa mengenalai saat-saat di mana orangtua tak fokus pada mereka atau hanya memberikan respons otomatis. Apabila anak-anak merasakan bahwa orangtuanya sungguh-sunguh mendengarkannya, hal tersebut akan membuat mereka merasa semakin dekat. Ini berdampak positif pada peningkatan rasa percaya dirinya serta kesejahteraan emosionalnya secara menyeluruh.
12. Menjalaninya dengan kasih sayang yang tak bersyarat
Saat anak-anak menyadari bahwa orang tu mereka mencintai serta membantu mereka tanpa peduli situasinya bagaimana, mereka lebih mungkin untuk berani menghadapi tantangan secara positif. Dengan keyakinan dari kedua orangtua tersebut, si anak jadi merasa percaya pada pilihan-pilihannya sendiri. Mereka juga mengetahui bahwa melakukan kesalahan adalah hal biasa dan bukan akhir segalanya karena masih ada peluang untuk membenarkan kembali apabila gagal.
13. Anak cukup tidur
Anak-anak yang senang selalu perlu tidur dengan cukup. Walaupun panduan spesifik mengenai jumlah waktu tidur yang ideal untuk anak seringkali bervariasi, anak-anak yang mendapat istirahat memadai umumnya memiliki kesehatan fisik yang baik dan tingkat stres rendah.
Pilihan Redaksi
|
Bagi Bunda yang mau
sharing
soal
parenting
dan bisa dapat banyak
giveaway
, yuk
join
Komunitas IKABARI.COMSquad. Untuk mendaftar, silakan klik disini.
SINI
. Gratis!
Tubagus Haikal adalah seorang kontributor di media IKABARI