– Liverpool tidak dapat melanjutkan perjalanannya di Liga Champions usai ditahan imbang oleh PSG.
Sekarang, sang pelatih Liverpool, Arne Slot, telah menemukan sesuatu yang dapat menjadi kambing hitam untuk kegagalan timnya tersebut.
Dia mengakui bahwa format terbaru dari Liga Champions juga berperan dalam membuat timnya keluar lebih awal di babak gugur.
Perjalanan Liverpool di Liga Champions berakhir saat fase 16 besar.
Tim Arne Slot dikalahkan oleh PSG melalui adu penalti dalam pertandingan leg kedua tahap ini di Stadion Anfield, pada hari Selasa, 11 Maret 2025.
Kompetisi duel algojo diadakan usai Paris mengamankan keberhasilan 1-0 lewat tendangan Ousmane Dembele yang tercipta dalam durasi 120 menit.
Hasil tersebut sebanding dengan keunggulan Liverpool dalam leg pertama yang dimainkan di Stadion Parc des Princes.
Pemain tersebut merasa terkejut atas gagalnya Mohamed Salah dan kawan-kawannya untuk melaju ke babak perempatfinal.
Sebab itu, tindakan The Reds pada babak sebelumnya terlihat sangat lancar.
Liverpool memimpin tabel klasemen liga dengan catatan hampir sempurna.
Mereka mengumpulkan 21 angka dari total nilai maksimum 24 yang dapat dicapai.
Mo Salah dan kawan-kawannya pernah mencatatkan catatan sempurna setelah memenangkan 7 pertandingan berturut-turut sebelum akhirnya mendapat tanda silang dalam bentuk kekalahan 2-3 di markas PSV pada giornata terakhir.
Di lain pihak, Paris Saint-Germain megap-megap.
Mereka pernah menghadapi ancaman untuk tidak bisa finish di urutan ke-9 hingga ke-24, yang mana hal tersebut hanya akan memungkinkan mereka lolos dari fase gugur melalui jalur play-off.
Para pemain yang diasuh oleh Luis Enrique membalas awal yang lambat mereka dengan tampil cepat di pertandingan-pertandingan akhir.
PSG meraih kemenangan yang mengesankan di tiga pertandingan terakhir mereka, yaitu dengan skor 3-0 melawan Salzburg, 4-2 lawan Man City, serta 4-1 atas Stuttgart.
Rangkaian hasil tersebut membuat Dembele dan kawan-kawan berakhir di posisi ke-15 dan memastikan tempat mereka dalam babak playoff.
Pada tahap eliminatori berikutnya, PSG tampil luar biasa dengan menumbangkan klub pemula lain dari Prancis, Brest, secara keseluruhan dengan skor 10-0.
Kekuatan menyeramkan mencapai tahap 16 besar dengan Liverpool sebagai korban.
Arne Slot menganggap bahwa format terbaru Liga Champions musim ini merugikan timnya karena harus berhadapan dengan lawan kuat seperti PSG pada babak-babak awal eliminasi.
Posisi di puncak klasemen fase liga menjadi tak penting lagi.
” Tentu saja hal itu mengagetkan,” ujar Slot terkait kegagalan The Reds tersebut.
Sepertinya belum waktunya yang pas untuk menyampaikannya saat ini.
Pekan lalu kami tidak ikut serta dalam Liga Champions. Sebelumnya, dua musim yang lampau, kami gagal lolos ketika bertemu dengan Madrid dan akhirnya kalah dengan skor 5-2 (di lapangan Anfield, pada putaran yang sama).
Bila berhasil lolos, bisa jadi Anda akan berhadapan dengan salah satu tim terkuat dan memberikan perlawanan yang sengit.
Mereka (PSG) akhirnya memenangkan pertandingan tersebut, dan untuk kami itu sangat, sangat, sangat sial kalau kamu berada di posisi puncak klasemen liga kemudian harus bertemu dengan Paris, salah satu tim terbaik di Benua Biru.
Sedikit tidak adil rasanya jika harus tereliminasi pada tahap ini setelah memenangkan grup (kualifikasi fase liga) dan kemudian bertemu dengan tim kuat seperti PSG.
Memang benar bahwa biaya untuk menjadi juara harus dipikirkan ketika melawan PSG di putaran selanjutnya.
“Sangat disayangkan bahwa kita harus bertemu dengan PSG dan mungkin posisi kita dalam pengundian seharusnya berbeda,” kata pelaksana tugas setelah Juergen Klopp, seperti dilaporkan BolaSport.com dari Voetbal International.
(/Bolasport.com)
Tubagus Haikal adalah seorang kontributor di media IKABARI