Juara Ganda Campuran Malaysia Terancam Krisis, Mantan Partner Hendra Setiawan Sampaikan Nasihat Penting


Gandar campuran Malaysia, Chen Tang Jie/Toi Eei Wei, mendapatkan prestasi kurang memuaskan di kedua turnamen terkini mereka.

Para pemain yang dilatih oleh Nova Widianto asal Indonesia itu langsung tersingkir di putaran awal Orleans Masters 2025 dan All England Open 2025 bersama pasangan Rehan Naufal Kuharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja.

ternyata penurunan kinerja mereka dikaitkan sebagian besar orang dengan adanya retakan antar anggota tim tersebut.

Mantan pemain ganda putra Malaysia, Tan Boon Heong, menyatakan bahwa Chen/Toh sebaiknya tidak terlalu jauh bergerak akibat dari dugaan adanya ketidakstabilan.

“Perselisihan di antara tim ganda sering terjadi, namun harusnya tak sampai menimbulkan perpecaahan,” ujar Tan seperti dikutip dari News Straits Times.

Ia berbicara setelah para penyuka bulu tangkis memulai spekulasi tentang kemungkinan adanya ketegangan antara Chen Tang Jie dan Toh Ee Wei usai kemenangan yang tak terduga mereka dalam putaran awal Kejuaraan Terbuka All England 2025 pekan lalu.

Penggemarnya pun memahami bahwa Toh sudah menghapus seluruh gambar yang melibatkan Chen di Instagram miliknya.

Tan yang meraih gelar ganda putra All England bersama Koo Kien Keat di tahun 2007, memberikan komentarnya terkait keadaan itu lewat postingannya di Facebook.

Dia menyebutkan bahwa meskipun demikian, kerjasama yang baik tetap menghadapi saat-saat menantang.

“Masalah dalam hubungan seringkali dialami oleh pasangan suami istri, termasuk di kalangan atlet Olympian. Lantas, bagaimana mereka masih mampu meraih kemenangan? Jawabannya karena mereka memiliki visi dan misi yang sama,” katanya.

“Setiap atlit mempunyai sifat pribadi serta cara berpikir masing-masing. Di laga ganda putra, banyak pasangannya tak pernah tinggal serumah. Mereka menjalani hidup tersendiri dan menurutku ini hal biasa,” ungkap mantan rekan setim Hendra Setiawan tersebut di tahun 2017.

Dia menyebutkan pula bahwa biasanya memang bisa jadi salah satu pasangan lebih unggul dari yang lain, namun hal utamanya ialah keinginan saling menerima serta membantu antar sesama ketika sedang menghadapi kesulitan.

“Pertanyaan muncul saat seorang pemain sudah enggan lagi untuk memaafkan keterbatasan pemain lain. Di sinilah konflik terjadi,” jelas Tan.

Pada sebagian besar kesempatan, para pemain dengan kemampuan superior mencari mitra baru dan secara jelas, segalanya berlangsung lancar. Akan tetapi, setelah menghadapi serangkaian hasil yang mengecewakan, suasana hati negatif pun mulai timbul lagi.

Pada akhirnya, tak ada hasil. Di sinilah Anda sadar bahwa mantan pasangan Anda memang membuat Anda menunjukkan sisi terbaik dari diri Anda.

Tetapi pada saat itu, Anda sudah membuang bulan-bulan atau mungkin tahun-tahun.

Tan kemudian menyampaikan pesan kepada para pemain muda.

“Semua hal takkan selamanya sempurna. Di double, rasa hormat serta memotivasi menjadi pentingnya. Jangan menyalahkankan lawan Anda cuma lantaran sebuah kekalahan,” kata Tan

Berilah penghargaan kepada orang yang senantiasa menemanimu melalui berbagai kesenangan dan kesusahan.

Related posts