Keajaiban Ziarah: Explorasi Beragam Tujuan Wisata Religi di Jawa Barat dari Makam Wali Songo hingga Masjid Tertua



IKABARI.COM


,


Jakarta


– Jawa Barat tak hanya terkenal dengan objek wisata alamnya yang memukau serta masakannya yang lezat, namun juga menyimpan berbagai lokasi menarik.

wisata religi

yang menarik.

Beberapa masjid tua dan pemakaman para wali menjadi magnet utama untuk jemaah ziarah yang berkeinginan mendalami spirituality sambil belajar tentang sejarah penyebaran Islam di Indonesia. Di bawah ini tercantum beberapa tempat wisata rohani Muslim di Jawa Barat yang direkomendasikan untuk didatangi:


1. Masjid Al Jabbar, Bandung

Masjid indah yang ada di Gedebage, Kota Bandung, baru saja dibuka secara resmi pada tanggal 30 Desember 2022. Disebut Masjid Al Jabbar, bangunan ini mempunyai gaya arsitektur khas dengan struktur berbentuk separuh lingkaran serta atap bergaya seperti tumpukan kerucut. Kemegahan masjid tersebut menjadi lebih mencolok sebab lokasinya tepat di tengah sebuah danau, menjadikannya dikenal pula sebagai Masjid Terapung Gedebage.

Mosque ini bukan hanya difungsikan sebagai area untuk beribadah, melainkan juga menjadi titik fokus pendidikan Islam dan pariwisata keagamaan. Struktur bangunan mencakup tiga tingkat dimana level satu dijadikan sebagian museum, bersama dengan beberapa sarana tambahan semacam perpustakaan dan auditorium.


2. Destinasi Ziarah Agama di Kota Cirebon

Cirebon dikenal sebagai salah satu sentra kemajuan Islam di Jawa Barat. Di samping adanya Keraton Kasepuhan yang merupakan simbol sejarahnya, para pelancong saat ini pun bisa menjelajahi tur beragama menuju beberapa masjid tua dalam daerah tersebut. Tur spiritual ini diprakarsai oleh At Taqwa Center dan sudah mendapatkan perhatian dari banyak pengunjung selama dekade terakhir.

Pada petualangan kali ini, para tamu bisa mengunjungi beberapa bangunan masjid bersejarah, termasuk Masjid Raya At Taqwa yang didirikan di tahun 1905, Masjid Agung Sang Cipta Rasa dikenali karena gaya arsitekturnya yang unik, bersamaan dengan Masjid Jagabayan, Masjid Pejlagrahan, dan Masjid Pakungwati semuanya menyimpan banyak cerita masa lalu. Menggunakan anggaran kurang lebih Rp 50.000,- , pelancong dapat merasakan atmosfer spiritual melalui layanan tur bus dari Citros yang akan membantu mereka mencapai tiap-tiap tujuan tersebut dengan mudah.


3. Lokasi Pemakaman Sunan Gunung Jati

Di kota Cirebon masih ada Makam Sunan Gunung Jati, seorang tokoh penting dari kelompok sembilan wali dalam Wali Songo yang memainkan peranan signifikan dalam mendistribusikan agama Islam ke wilayah Jawa. Metode Sunan Gunung Jati untuk menyebarkannya adalah lewat jalur politik; dia menikahi anak raja lokal serta bersosialisasi dengan para pemimpin lainnya. Lokasinya berada di desa bernama Astana, bagian utara Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Area komplek makam tersebut mencirikan gaya arsitektur tersendiri dan sering dikunjungi oleh jemaah ziarah hampir dari semua tempat, terlebih pada momen-momen hari besar Muslim.


4. Masjid Agung Bandung

Masjid Raya Bandung, yang dulunya disebut Masjid Agung Bandung, adalah masjid utamanya yang letaknya di tengah-tengah Kota Bandung, Jawa Barat. Berfungsi sebagai pusat masjid untuk provinsi tersebut, bangunan ini dibuat pertama kalinya pada tahun 1810. Sejak pembuatan awalnya, masjid ini sudah melalui beberapa perubahan; delapan kali direnovasi selama masa kolong abad ke-19 dan lima kali lagi dalam periode abad ke-20. Proyek besar lainnya diselesaikan pada tahun 2001 sampai dengan resmi menjadi Masjid Raya Bandung pada tanggal 4 Juni 2003, acara pengukuhan ini dipimpin oleh Gubernur Jawa Barat waktu itu yaitu H.R. Nuriana.

Masjid baru ini menampilkan desain arsitektur ala Timur Tengah, mengganti Masjid Besar lama yang bertema khas Priangan. Terletak di Alun-alun Bandung, tak jauh dari Jalan Asia-Afrika, Masjid Raya Bandung terdapat di tengah kota dan dapat dikunjungi dengan mudah baik oleh penduduk lokal maupun para pelancong yang tertarik pada tempat-tempat tersebut.
wisata religi
.


Ni Kadek Trisna Cintya Dewi, Recha Tiara Dermawan, Putri Safira Pitaloka serta Antara

berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.

Related posts