Muda dan Pernah Terjerumus dalam Hutang Rp5 Miliar, Siapa yang Menyelamatkan Syakir Daulay?


IKABARI.COM

– Pemeran muda Syakir Daulay mengaku bahwa dia sempat berhutang sejumlah besar uang saat masih remaja. Menurut Syakir, utangnya terkait dengan bisnis produksi film dan mencapai angka Rp5 miliar.

Syakir mengatakan bahwa film tersebut memang nyata. Akan tetapi, dia butuh waktu tertentu untuk menyelesaikannya.

“Pernah berhutang sebesar Rp5 miliar untuk urusan bisnis,” ungkap Syakir ketika menjadi pembicara dalam program FYP Trans7 pada hari Senin, 17 Maret 2025.

“Nama yang digunakan adalah waktu, di mana pada tahap tertentu memiliki bentuk proyeknya sendiri. Proses ini membutuhkan waktu sebelum mencapai fase proyek film tersebut,” jelas Syakir.

“Filmmya sudah diakuisisi, namun proses produksinya hingga penyelesaiannya merupakan tugas yang sangat menantang,” ujarnya.

Terkadang, Syakir mengaku bahwa dia bersedia menerima teguran atau sindiran dari seorang seniornya di industri hiburan jika proyek film tersebut belum juga rampung dan malah menjadi bahan pembicaraan negatif. Namun untungnya, mereka berhasil menyelesaikan produksi film tersebut dengan baik.

“Itu adalah senior yang berasal dari film itu. Hal tersebut terjadi hanya beberapa jam sebelum viral,” ujar Syakir.

“Alhamdulillah  beres, banyak pelajaran. Itu kan umur 19 atau 20 ke bawah.”

“Jika tidak saya yang menyelesaikan itu, wah, saya tidak tahu.” kata Syakir.

Syakir muda saat itu sedang haus dengan pengalaman. Di usianya yang masih muda, Syakir menjadi seorang produser sekaligus sutradara dalam sebuah film.

Syukurlah Syakir dapat mengatasi tantangan di masa lalunya. Namun, ia pastinya tidak akan pernah melupakan dukungan yang didapat dari guru-nya, Habib Hasan bin Ja’far Assegaf. Menurut pengakuannya, dia telah menerima bantuan berupa uang senilai dua miliar rupiah guna menyelesaikan seluruh utangnya.

“Habib Hasan bin Jafar almarhum lah yang membantu. Hutangnya sudah ditutupi oleh Habib,” ujar Syakir.

Sebenarnya, menurut Syakir, ketika dia berjumpa dengan Habib Hasan, tujuannya hanyalah untuk memohon doa serta mencari solusi terkait permasalahan yang dihadapinya. Siapa sangka, gurunya tersebut, yang telah dianggap seperti orang tua sendiri olehnya, justru dengan sukacita memberikan bantuan.

“Menurutku, Syakir hanya meminta doa dan saran saja. Ia sudah cukup pasrah pada hari itu, karena masalahnya adalah dia tidak bersedia menunggu hingga waktunya tiba,” jelas Syakir waktu itu.

Pada akhirnya, Habib Hasan bin Jafar memilih untuk mengorbankan simpananuangnya dan memberikannya kepada Syakir guna menyelesaikan semua utang-utang tersebut. Sayangnya, Habib Hasan telah meninggal dunia sebelum dapat melakukan hal ini, tepatnya di bulan Maret tahun 2024 yang lalu.

Habib yang pada akhirnya menanganinya. Dia merasa seperti ayah bagi Syakir, dan pernah berkata, ‘Saya investasi disini, jika ada keuntungan maka digunakan untuk mendukung dakwah majelis, karena saya tidak meninggalkan anak-anakku,’ ” jelas Habib Hasan saat itu. (*)

Related posts