Alumni Unair Meraih Dua Penghargaan Internasional dari Riset Film Bidaah

Alumni Unair Meraih Dua Penghargaan Internasional dari Riset Film Bidaah

Prestasi Internasional dari Mahasiswa Unair

Aidatul Fitriyah, seorang alumni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (Unair), berhasil meraih dua penghargaan internasional dalam ajang 3rd International Article Writing Competition yang diselenggarakan oleh Multimedia University di Malaysia pada 20 Juli 2025. Penghargaan ini diperoleh melalui risetnya mengenai film Bidaah.

Penghargaan pertama yang diraih Aidatul adalah kategori Language and Communication. Ia berkolaborasi dengan Ahmad Harith Irfan, alumni University of Malaya, dan berhasil mendapatkan juara pertama di kategori tersebut. Sementara itu, penghargaan kedua diperoleh dalam kategori Media Criticism, di mana Aidatul bersama Ahmad Dailami Fadhil, mahasiswa Universitas Sidi Ben Abdellah Maroko, meraih posisi kedua.

Read More

Aidatul memiliki alasan khusus untuk melakukan riset dan kritik terhadap serial drama Malaysia tersebut. Menurutnya, film Bidaah secara berani merepresentasikan praktik penyimpanan agama dalam komunitas tertutup. Isu-isu yang muncul dalam film ini menjadi perhatian khusus bagi Aidatul, terutama karena maraknya penyimpangan agama yang sering kali luput dari kritik publik.

“Lewat film sebagai medium populer, kita bisa membongkar bagaimana kekuasaan bekerja secara simbolik dan tersembunyi dalam kemasan spiritualitas,” ujarnya. Ia menilai bahwa riset yang dilakukannya berasal dari kegelisahan intelektual yang lebih potensial dalam menggugah kesadaran publik. “Ini bukan hanya soal representasi agama, tetapi juga tentang bagaimana agama digunakan untuk menundukkan nalar, tubuh, dan kehendak manusia,” tambahnya.

Aidatul berharap temuan dari analisisnya tidak hanya menjadi dokumen akademik, tetapi juga bisa menjadi wacana kritis yang berdampak. “Capaian ini bukan hanya tentang prestise, tetapi juga tentang validasi kerja keras dan keberanian berpikir kritis untuk berpihak pada yang tertindas,” katanya.

Dalam penelitiannya, Aidatul dan tim menulis dua riset dengan pendekatan berbeda terhadap film Bidaah. Riset pertama menggunakan teori Critical Discourse Analysis Fairclough untuk melihat bagaimana bahasa, simbol, dan visual digunakan sebagai alat dominasi ideologis. Sementara itu, riset kedua menggunakan pendekatan analisis dari sudut teologi Islam dan hukum fikih. Pendekatan ini dipakai untuk mengkritik doktrin penyimpangan agama yang diceritakan dalam film Bidaah.

Aidatul menjelaskan bahwa kedua riset dilakukan secara intensif melalui analisis tekstual dan visual di setiap adegan. Tujuannya adalah untuk menelusuri bagaimana otoritas agama digunakan sebagai alat dominasi yang membentuk doktrin penyimpangan dalam kerangka wacana sosial.

Pendekatan Penelitian yang Berbeda

Riset pertama yang dilakukan Aidatul berfokus pada analisis linguistik dan visual. Dengan menggunakan teori Critical Discourse Analysis Fairclough, ia mempelajari bagaimana bahasa dan simbol digunakan dalam film untuk menyampaikan pesan-pesan yang bertujuan untuk memperkuat dominasi ideologis. Analisis ini memberikan wawasan tentang cara film membangun narasi yang bisa mempengaruhi persepsi audiens.

Sementara itu, riset kedua lebih menitikberatkan pada analisis teologis dan hukum fikih. Pendekatan ini memungkinkan Aidatul untuk mengkritik doktrin-doktrin penyimpangan agama yang ditampilkan dalam film. Melalui perspektif ini, ia dapat membandingkan narasi film dengan prinsip-prinsip agama yang sebenarnya.

Kedua pendekatan ini saling melengkapi, sehingga memperkaya hasil penelitian Aidatul. Analisis tekstual dan visual yang dilakukan secara intensif memastikan bahwa setiap aspek film dianalisis dengan mendalam. Tujuan utamanya adalah untuk memahami bagaimana otoritas agama digunakan dalam konteks sosial, serta dampaknya terhadap masyarakat.

Kesimpulan

Prestasi yang diraih Aidatul Fitriyah dalam ajang internasional ini menunjukkan kemampuan luar biasa dalam melakukan riset dan kritik terhadap media. Dengan pendekatan yang berbeda dan analisis mendalam, ia berhasil menghasilkan penelitian yang tidak hanya bermanfaat secara akademis, tetapi juga berpotensi menjadi wacana kritis yang relevan dengan isu-isu sosial saat ini.

Related posts