Penutupan Pabrik di Karawang Berdampak pada Operasional Perusahaan
PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) mengumumkan penutupan permanen pabriknya di Karawang yang memproduksi berbagai produk kimia dan serat untuk industri tekstil. Penutupan tersebut dilakukan setelah sebelumnya pabrik tersebut ditutup sementara sejak 1 November 2024. Dalam keterangan resmi perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia, disebutkan bahwa fasilitas produksi di pabrik tersebut dinilai tidak layak secara teknis maupun komersial.
Pabrik ini awalnya ditutup sementara karena adanya tren penurunan utilitas produksi hingga akhir September 2024, dengan tingkat operasional di bawah 40%. Penutupan ini menyebabkan penurunan signifikan dalam penjualan produk seperti polyester staple fiber, polyester chips, dan performance fabrics. Penjualan tahun ini diperkirakan turun hingga 76%.
Sebelum penutupan, pabrik di Karawang masih menjadi sumber bahan baku utama untuk produksi filamen yarn di pabrik POLY yang beroperasi di Kendal. Kini, kebutuhan bahan baku dialihkan ke pihak ketiga, baik dari lokal maupun impor. Hal ini berdampak langsung pada kapasitas dan utilisasi produksi yang kini turun 100% dibandingkan sebelumnya.
Pada 2024, produksi polyester staple fiber mencapai 73.727 ton dari total kapasitas 198.000 ton. Sementara itu, produksi polyester chips mencapai 132.130 ton dari kapasitas total 330.400 ton. Untuk produk performance fabrics, utilisasi mencapai 819.000 Yds dari total kapasitas 6.000.000 Yds.
Pengaruh terhadap Karyawan dan Kinerja Keuangan
Atas kondisi tersebut, perusahaan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sebagian besar karyawan pabrik Karawang, yang mayoritas merupakan karyawan noncore. Namun, jumlah pasti karyawan yang terkena dampak belum diungkapkan secara rinci.
Saat ini, POLY sedang menjalin komunikasi aktif dengan mitra pemasok terkait pembayaran sesuai kesepakatan. Selain itu, perusahaan juga tetap memastikan tagihan pelanggan akan dibayar sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
Manajemen POLY menyatakan bahwa perusahaan masih terus melanjutkan diskusi dengan kreditur mengenai proposal restrukturisasi utang terbaru. Jika restrukturisasi utang disetujui, perusahaan membuka kemungkinan untuk membuka kembali pabrik di Karawang. Dalam proposal tersebut, pihak perusahaan juga telah mengajukan investor baru untuk menambah modal kerja dan upgrade mesin.
Kemungkinan Strategi Baru untuk Masa Depan
Selain itu, pabrik di Karawang mungkin akan beralih ke bisnis baru yang masih berada dalam sektor tekstil, plastik, dan tekstil (TPT). Atau, perusahaan juga berencana meningkatkan kapasitas dan utilisasi pabrik di Kaliwungu, Kendal. Ini menunjukkan bahwa POLY tetap berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan operasionalnya meskipun menghadapi tantangan besar akibat penutupan pabrik di Karawang.






