Peran Ponsel dalam Kasus Kematian Arya Daru Pangayunan
Seorang kriminolog yang berprofesi sebagai penasihat perlindungan anak dan perempuan di Pratista Indonesia, Haniva Hasna, menyoroti pentingnya ponsel atau handphone Arya Daru Pangayunan dalam mengungkap penyebab kematian sang diplomat muda. Ia menilai bahwa ponsel tersebut bisa menjadi kunci utama untuk memahami kondisi psikologis korban sebelum meninggal dunia.
Haniva menekankan perlunya diperhatikan apakah Arya Daru memiliki gejala depresi. Meskipun tidak ada rekam medis, ia yakin bahwa orang-orang di sekitarnya bisa melihat tanda-tanda keadaan mental korban. “Apakah dia dalam pengawasan psikiater, sampai sejauh mana? Jika tidak ada rekam medis, apakah teman-temannya mengetahui bahwa dia sedang mengalami depresi?” ujar Haniva.
Selain itu, Haniva menyarankan agar penyidik melakukan analisis terhadap aktivitas Arya Daru selama 30 hari sebelum kematiannya. Dengan menggunakan teori routine activity theory, penyidik dapat mengetahui apakah korban memiliki masalah hidup yang belum diketahui oleh orang lain. “Jika tidak ada aktivitas normal, apa yang membuatnya begitu?” tanyanya.
Ponsel milik Arya Daru disebut sebagai hal yang sangat penting dalam investigasi. Haniva mempertanyakan mengapa hingga saat ini ponsel korban masih belum ditemukan. “Kalau sampah bisa ditemukan, kenapa ponsel tidak bisa ditemukan? Teknologi saat ini sudah cukup canggih untuk mengetahui posisi ponsel terakhir,” tambahnya.
Penemuan Ponsel Lain dan Laptop
Polda Metro Jaya mengungkapkan adanya temuan ponsel lain yang dimiliki Arya Daru. Ponsel ini berbeda dari ponsel yang hilang dan masih dalam pencarian. Selain ponsel, laptop korban juga turut ditemukan.
Menurut AKBP Reonald Simanjuntak, Kasubbid Polda Metro Jaya, WhatsApp di ponsel korban masih terhubung dengan laptop. “WA (WhatsApp) yang ada di HP korban dan yang ada di laptop connect,” jelasnya. Hal ini dianggap membantu penyidik dalam proses penyelidikan.
Reonald menyebutkan bahwa ponsel yang hilang biasanya digunakan korban untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman-temannya. Keberadaan ponsel ini sangat penting dalam memahami interaksi korban sebelum kematian.
Kronologi Penemuan Arya Daru Tewas
Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi. Korban ditemukan dalam kondisi kepala terbungkus plastik dan terlilit lakban kuning.
Sebelum ditemukan tewas, istri korban tiga kali menelepon penjaga kos, Siswanto, meminta bantuan untuk mengecek kondisi sang suami. Pertama kali, istri Daru menelepon nomor lama Siswanto pada Senin (7/7/2025) pukul 22.40 WIB. Karena tidak aktif, istri kembali menghubungi Siswanto di nomor barunya.
Siswanto kemudian melihat kamar kos korban dan tertangkap rekaman CCTV membawa sapu. Namun, ia hanya sesekali melihat ke arah pintu dan jendela kamar korban tanpa mengambil tindakan apa pun.
Istri Daru kembali menelepon pada Selasa pukul 5.27 WIB. Saat itulah Siswanto mengajak rekannya membuka paksa kamar Daru dan menemukan korban telah tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban.
Dari rekaman CCTV, Arya Daru sempat keluar kamar pada Senin pukul 23.24 WIB. Namun, pada pagi hari, ia ditemukan tewas dalam kondisi yang memprihatinkan.






