Penemuan Senjata Api dan Granat dalam Koper di Pasar Minggu
Warga di wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kaget setelah menemukan senjata api lengkap dengan peluru serta granat asap di dalam sebuah koper. Kejadian ini terjadi pada Jumat (18/7), ketika seseorang bernama MMT (60) melaporkan temuannya tersebut ke Polsek Pasar Minggu.
Koper yang ditemukan tersebut milik seorang warga negara Filipina bernama Mario Marcos. Ia pernah tinggal di Indonesia hingga tahun 2023. MMT merupakan tukang urut panggilan untuk Mario dan istrinya, yang dikenal akrab dengan nama Mam Maclaris. Pasangan tersebut tinggal di sebuah kos-kosan bersama dua anaknya di Jl. Pejaten Barat 4, Pasar Minggu.
Pada Desember 2023, Mario dan anak-anaknya kembali ke Filipina setelah sang istri meninggal dunia. Sebelum pergi, Mario meminta bantuan MMT untuk mengambilkan koper miliknya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Setelah dibawa ke kos, koper tersebut akhirnya dibuka oleh MMT dan ditemukan barang-barang berbahaya di dalamnya.
Isi Koper yang Ditemukan
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan beberapa barang yang sangat berbahaya, antara lain:
- Satu pucuk senjata api jenis Glock 42 dengan nomor AAXM688
- Empat magazine
- Satu holster
- Tiga korek api gas berbentuk granat tangan warna hijau
- Satu granat asap (smoke) warna hitam
- Satu granat flash warna hitam
- Kaliber 7,65 mm sebanyak 2 butir
- Kaliber 9 mm sebanyak 158 butir
- Kaliber .38 Auto sebanyak 433 butir
- Kaliber .380 Auto sebanyak 100 butir
- Selongsong 9 mm sebanyak 4 buah
- Proyektil .38 Auto sebanyak 1 buah
- Proyektil 9 mm sebanyak 1 buah
Setelah menemukan barang-barang tersebut, MMT menceritakan penemuannya kepada warga lainnya. Akhirnya, ia bersama seorang pendeta bernama SER melaporkan kejadian ini ke Polsek Pasar Minggu pada hari yang sama.
Identitas Pemilik Koper
Menurut Kompol Anggiat Sinambela, Kapolsek Pasar Minggu, Mario dan istrinya mengaku kepada MMT bahwa mereka adalah dokter. Namun, tidak ada informasi jelas apakah mereka benar-benar berpraktik sebagai dokter atau hanya sekadar menyebut diri mereka demikian.
Anggiat menyampaikan bahwa Mario dan istrinya tidak berpraktik di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia. Mereka diketahui menjual serum, meskipun tidak diketahui jenis serum apa yang mereka jual.
Mario meninggalkan Indonesia bersama dua anaknya, sedangkan istrinya telah meninggal dunia. Hingga saat ini, belum ada informasi apakah mereka akan kembali ke Indonesia atau tidak.
Penanganan Barang Berbahaya
Barang-barang berbahaya tersebut telah diserahkan ke Polsek Pasar Minggu dan kemudian dilanjutkan ke Tim Gegana Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Menurut Kompol Anggiat Sinambela, seluruh barang bukti dibawa ke Detasemen Jibom Gegana Sat Brimob Polda Metro Jaya.
Hingga saat ini, belum ada hasil resmi dari pemeriksaan tersebut. Namun, kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran masyarakat dalam menghadapi situasi yang bisa berpotensi membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain.






