Pengusaha Wisata Thailand Khawatir Akibat Konflik Perbatasan

Pengusaha Wisata Thailand Khawatir Akibat Konflik Perbatasan

Kekhawatiran Penggiat Pariwisata Terhadap Konflik Thailand-Kamboja

Penggiat pariwisata di wilayah Timur Laut Thailand mengkhawatirkan dampak besar dari bentrokan antara Thailand dan Kamboja terhadap industri pariwisata. Jika konflik tidak segera diselesaikan, wisatawan lokal maupun mancanegara mungkin akan menghindari daerah-daerah lain di Thailand. Hal ini bisa menyebabkan penurunan signifikan dalam jumlah pengunjung dan memengaruhi perekonomian daerah.

Rungroj Santadvanit, presiden Asosiasi Hotel Thailand cabang timur laut, menjelaskan bahwa hotel-hotel di wilayah tersebut sedang memantau situasi secara ketat. Ia memperkirakan bahwa wisatawan lokal mungkin akan membatalkan rencana perjalanan mereka ke provinsi-provinsi terdekat. Bentrokan yang terjadi di sekitar perbatasan telah menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan dan stabilitas wilayah tersebut.

Read More

Konflik antara dua negara tetangga ini berpotensi berlangsung lama jika tidak segera diselesaikan. Rungroj berharap pemerintah dapat menyelesaikan masalah dalam waktu tiga hingga tujuh hari untuk memulihkan keamanan. Jika konflik terus berkepanjangan, lebih banyak wisatawan lokal akan beralih ke destinasi lain, sementara wisatawan asing mungkin menghindari kunjungan ke daerah ini.

“Kami ingin pemerintah meredakan ketegangan yang sedang berlangsung ini sesegera mungkin. Jika bentrokan berlanjut atau meningkat, sektor pariwisata akan menghadapi dampak yang lebih parah karena meningkatnya kekhawatiran akan keamanan,” ujar Rungroj.

Saat ini, banyak objek wisata di sepanjang perbatasan telah ditutup sementara. Ini menambah tekanan pada sektor pariwisata yang sudah mengalami penurunan sebelum konflik terjadi. Sebelum bentrokan pecah, rata-rata hunian hotel di wilayah timur laut hanya 40 persen, sementara harga kamar rata-rata turun 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh lemahnya belanja pemerintah, seperti untuk rapat dan seminar.

Peringatan Perjalanan dari Berbagai Negara

Beberapa negara telah mengeluarkan imbauan perjalanan ke Thailand setelah pertempuran antara Thailand dan Kamboja di sepanjang perbatasan yang disengketakan. Bentrokan tersebut menewaskan banyak orang dan merenggangkan hubungan kedua negara, serta menimbulkan ketegangan diplomatik yang substansial.

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Thailand telah mengeluarkan peringatan keamanan yang mengimbau warga negara AS untuk meningkatkan kewaspadaan karena bentrokan perbatasan yang sedang berlangsung. Mereka menyarankan agar wisatawan menghindari wilayah perbatasan yang terdampak dan mengikuti instruksi dari otoritas setempat.

Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris (FCDO) juga mendesak wisatawan untuk lebih berhati-hati di wilayah perbatasan dan mengikuti instruksi otoritas setempat. FCDO mencatat keberadaan ranjau darat yang belum meledak di wilayah tersebut.

Pemerintah Kanada mengimbau wisatawan untuk meningkatkan kewaspadaan di Kamboja, terutama di dekat perbatasan Thailand-Kamboja. Sementara Layanan Smartraveller Pemerintah Australia merekomendasikan untuk menerapkan tindakan pencegahan keamanan normal di Kamboja. Sistem Peringatan Perjalanan Keluar Pemerintah Hong Kong juga telah mengeluarkan peringatan kuning untuk Thailand dan Kamboja. Kartu tersebut sebagai imbauan untuk memantau situasi dan berhati-hati saat bepergian ke negara-negara tersebut.

Dampak Ekonomi pada Sektor Pariwisata

Selain ancaman keamanan, konflik ini juga membawa dampak ekonomi yang signifikan. Sebagian besar operator hotel di Timur Laut bersifat independen, bergantung pada pinjaman bank, dan sangat bergantung pada konsumsi lokal. Dengan penurunan jumlah wisatawan, banyak hotel mungkin menghadapi kesulitan finansial.

Perbedaan antara kota-kota pariwisata seperti Bangkok, Phuket, dan Pattaya dengan wilayah Timur Laut menjadi jelas. Kota-kota tersebut umumnya dioperasikan oleh jaringan internasional atau dimiliki oleh investor dengan status keuangan yang kuat. Namun, di wilayah Timur Laut, banyak hotel masih bergantung pada pendapatan lokal dan memiliki daya tahan yang lebih rendah terhadap krisis.

Dengan situasi saat ini, sektor pariwisata di wilayah Timur Laut Thailand menghadapi tantangan besar. Tidak hanya dari ancaman keamanan, tetapi juga dari penurunan permintaan dan keterbatasan sumber daya. Untuk memulihkan sektor ini, diperlukan langkah-langkah cepat dan koordinasi yang baik antara pemerintah dan pelaku bisnis.

Related posts