Realisasi Anggaran Pendidikan 2024 Belum Capai Target 20% APBN

Realisasi Anggaran Pendidikan 2024 Belum Capai Target 20% APBN

Kenaikan Anggaran Pendidikan Tapi Masih Jauh dari Target 20%

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa meskipun ada aturan dalam Undang-Undang yang menetapkan alokasi anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN, realisasi anggaran tersebut sering kali tidak sesuai harapan. Hal ini disebabkan oleh dinamika belanja negara, termasuk fluktuasi pada beberapa komponen seperti belanja pegawai, barang, dan subsidi.

Pada tahun 2022, realisasi anggaran pendidikan hanya mencapai 15,46%. Angka ini meningkat menjadi 16,4% pada tahun 2023. Meski terjadi peningkatan, angka tersebut masih jauh dari target 20% yang diharapkan. Untuk tahun 2024, anggaran pendidikan mencapai 17% dari APBN, menunjukkan adanya peningkatan bertahap, meskipun belum mencapai target yang ditetapkan.

Read More

Sri Mulyani menjelaskan bahwa belanja negara terdiri dari berbagai komponen, seperti belanja K/L, BUN, dan TKDD. Ia menyatakan bahwa perhitungan anggaran pendidikan tidak bisa dipisahkan dari keseluruhan belanja negara. Dalam acara Rapat Kerja Komisi XI DPR RI dengan Menteri Keuangan, ia menjelaskan:

“Kalau kita bicara tentang 20% belanja negara, berarti kan ada numerator, ada denominator, ada pembilang, dan penyebut,” ujar Sri Mulyani.

Ini menunjukkan bahwa anggaran pendidikan sangat bergantung pada keseluruhan struktur belanja negara.

Belanja Pegawai yang Stabil

Menkeu Sri juga menjelaskan bahwa belanja pegawai, yang mencakup gaji dan tunjangan, sudah ditetapkan dan cenderung stabil. Ia menegaskan bahwa relatif, jika dilihat dari persentase 20% dari belanja pegawai, angka tersebut akan tetap stabil karena sudah direncanakan dan tidak banyak bergerak.

Namun, belanja modal dan barang memiliki tingkat ketidakpastian yang lebih tinggi. Sri Mulyani menyatakan bahwa jika penyerapan anggaran lebih rendah, maka angka 20% bisa terlewat. Belanja barang, seperti untuk perjalanan dinas dan program-program tertentu, juga bisa mengalami perubahan yang memengaruhi alokasi anggaran pendidikan.

Pengaruh Subsidi dan Kompensasi

Selain itu, komponen lain dalam belanja BUN, seperti subsidi dan kompensasi, juga berdampak pada dinamika anggaran. Sri Mulyani menegaskan bahwa kadang-kadang ekstensi naik, sehingga subsidi bisa melambung tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan dalam belanja subsidi dapat memengaruhi persentase anggaran pendidikan yang dialokasikan.

Pentingnya Pengelolaan Anggaran yang Hati-Hati

Ia menekankan pentingnya pengelolaan anggaran secara hati-hati. Menurut Sri Mulyani, APBN tidak hanya digunakan untuk pendidikan, namun juga untuk berbagai fungsi lain yang sama pentingnya. Ia berharap meski ada berbagai tantangan, belanja pendidikan tetap menjadi fokus utama dalam pengelolaan anggaran negara.

Fokus pada Penyempurnaan Anggaran

Meskipun anggaran pendidikan belum mencapai target 20%, Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan alokasi anggaran pendidikan. Ia menyatakan bahwa langkah-langkah yang dilakukan saat ini adalah langkah awal menuju pencapaian target yang diharapkan. Dengan peningkatan bertahap setiap tahun, diharapkan pada masa mendatang anggaran pendidikan dapat mencapai 20% dari APBN.

Dalam hal ini, keterbukaan dan transparansi dalam pengelolaan anggaran menjadi kunci utama. Selain itu, partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk lembaga legislatif dan masyarakat, sangat diperlukan untuk memastikan bahwa anggaran pendidikan digunakan secara efektif dan efisien.

Related posts