Kelanjutan Kekacauan di Drama Korea Trigger Episode 7
Dalam episode ketujuh drama Korea Trigger yang tayang di Netflix, banyak peristiwa penting terjadi yang memperkuat konflik antara berbagai pihak. Insiden penembakan di sekolah kembali menjadi fokus utama. Gyu-jin, yang sebelumnya menodongkan pistol ke arah Seong-jun, akhirnya tidak menembak. Tindakan ini berhasil dicegah oleh Lee Do yang datang dan berhasil menenangkan situasi, lalu mengambil senjata tersebut.
Di sisi lain, Moon-baek—tokoh misterius yang sering muncul dalam skenario—memberi isyarat jempol kepada Lee Do, seolah-olah mendukung tindakannya. Setelah kejadian itu, Gyu-jin dan Yeong-dung ditangkap oleh aparat. Ibu Gyu-jin terlihat sangat sedih saat anaknya dibawa oleh polisi.
Lee Do kemudian meminta Detektif Seo untuk menangkap Moon-baek, namun pria itu menghilang ke tengah kerumunan. Hal ini membuat Lee Do mulai curiga karena identitas Moon-baek ternyata palsu. Ia menemukan paket misterius di depan rumahnya yang berisi daftar alamat—dan nama Lee Do juga tercantum di dalamnya.
Sementara itu, Seok-ho—bos geng—memutuskan untuk mundur dari kerja sama dengan Moon-baek dan menghubungi Lee Do. Pada saat yang sama, Kepala Yoon mengangkat kembali Lee Do ke tim investigasi sebelum masa skorsingnya habis.
Lee Do dan Seok-ho bertemu, dan Seok-ho membongkar keberadaan senjata ilegal di gudang. Ia menjanjikan kerja sama jika Lee Do membantunya keluar dari masalah. Namun, saat polisi mulai mengumpulkan senjata, mereka menemukan bahwa banyak senjata telah lebih dulu disita oleh orang-orang yang menyamar sebagai polisi.
Kekacauan ini menyebabkan kasus diserahkan ke Tim Investigasi Gabungan. Kepala Yoon tetap diperbolehkan menyelidiki keberadaan Moon-baek, sementara tim gabungan fokus pada pengumpulan senjata.
Di rumah sakit, seorang perawat baru mendapat perlakuan buruk karena lulusan universitas rendah. Peristiwa ini menunjukkan bahwa konflik dalam drama tidak hanya tentang senjata dan geng, tapi juga ketimpangan sosial.
Berita tentang senjata menjadi topik panas di media, memicu perdebatan soal legalisasi senjata di Korea. Moon-baek menonton dari penthouse-nya, kecewa karena senjata yang beredar belum digunakan seperti yang ia harapkan. Ia menginginkan kekacauan—tapi belum terjadi.
Kembali ke dunia geng, Jung-man sudah memegang banyak senjata. Mr. Kim menekan Jung-man untuk menyerang Seok-ho, tapi Jung-man menyuruhnya sabar. Rupanya, Seok-ho berencana merebut bisnis Mr. Kim.
Ia pun menyusup ke markas Jung-man dengan membawa ponsel milik Mr. Kim untuk mengakses daftar kliennya. Agar bisa membukanya, ia butuh sidik jari Mr. Kim. Lee Do ikut mengintai karena tahu ini bisa jadi jalan untuk menemukan Mr. Kim.
Rencananya, Seok-ho akan memancing Jung-man agar membongkar keberadaan Mr. Kim. Pagi harinya, Jung-man dan anak buahnya pergi menggali kuburan lama. Detektif dan orang-orang Seok-ho menguntit mereka. Rencananya, Seok-ho ingin polisi yang menyingkirkan Jung-man.
Tapi Jung-man ternyata punya rencana tandingan. Setelah menggali, mereka pergi ke pemandian umum. Seok-ho menyuruh anak buahnya menjemput mereka, katanya sidik jari Mr. Kim dibutuhkan sekarang. Seorang pria lalu keluar dari pemandian dan menuju klub Seok-ho.
Polisi yang sudah siap mengepung klub berharap menangkap Jung-man. Namun, pria yang datang ke klub justru Mr. Kim, bukan Jung-man. Rupanya, ini bagian dari taktik Jung-man untuk mengecoh semua pihak. Ia kirim Mr. Kim ke klub, sementara ia menyerang orang-orang Seok-ho di pemandian.






