IKABARI– Dana yang disimpan di bank tidak boleh hanya menjadi angka statis dalam laporan keuangan. Dalam situasi kebutuhan likuiditas masyarakat dan dunia usaha, keberadaan dana besar di sektor perbankan seharusnya berfungsi sebagai mesin pendorong ekonomi melalui penyaluran kredit yang produktif. Pemerintah saat ini memberikan perhatian serius agar perbankan lebih giat menyalurkan pinjaman, bukan hanya mengumpulkan tabungan.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa pemerintah telah memberikan dana kepada beberapa bank guna mempercepat realisasi pencairan kredit.
“Dana yang kita simpan di perbankan bukan dimaksudkan untuk berhenti, tetapi untuk meningkatkan kemampuan bank dalam menyalurkan kredit. Harapannya, sektor usaha dapat berkembang lebih cepat dan perputaran ekonomi semakin lancar,” katanya dalam keterangan pers setelah rapat di Jakarta, Rabu 10 September 2025.
Purbaya menekankan bahwa tindakan ini diambil karena pemerintah menyadari bahwa roda ekonomi nasional sangat bergantung pada kelancaran kredit. Ketika sektor bisnis mendapatkan akses pendanaan yang memadai, kegiatan produksi dapat meningkat, lapangan kerja terbuka, dan pengeluaran rumah tangga juga meningkat. “Tanpa kredit yang mengalir lancar, perekonomian akan melambat. Oleh karena itu, pemerintah mengambil inisiatif agar bank memiliki tambahan likuiditas untuk memberikan pinjaman,” jelasnya.
Menurutnya, strategi ini juga dapat menghindari stagnasi karena dana masyarakat hanya tersimpan dalam bentuk tabungan atau deposito. Dengan bantuan pemerintah, bank tidak memiliki alasan lagi untuk menyimpan dana terlalu lama. “Kami berharap dana segera bergerak. Bank harus lebih aktif dalam menyalurkan kredit kepada pelaku usaha, khususnya sektor produktif yang memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan,” tambah Purbaya.
Ia juga menegaskan, jika dana tidak didistribusikan, maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam perekonomian. Kelebihan likuiditas di bank justru berisiko mengurangi efisiensi serta menurunkan potensi pertumbuhan. Sebaliknya, bila kredit mengalir, akan muncul efek pengganda yang membangkitkan rantai ekonomi mulai dari hulu hingga hilir.
Kebijakan ini, selanjutnya, sejalan dengan arah pemerintah dalam menjaga kestabilan keuangan sambil mendukung sektor bisnis.
“Kami berharap ekonomi tidak mengalami perlambatan hanya karena masalah likuiditas. Dengan dana pemerintah yang disimpan di bank, kami mendorong percepatan kredit agar peredaran uang menjadi lebih baik dan perekonomian nasional tetap berkembang,” tutupnya.






