IKABARIKeponakan Presiden Prabowo, Rahayu Saraswati secara resmi mengundurkan diri dari DPR melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
Pengunduran diri Rahayu Saraswati tergolong mengejutkan.
Meskipun demikian, Rahayu Saraswati dalam pengakuannya melalui sebuah podcast mengakui bahwa perkataannya telah melukai hati rakyat.
Oleh karena itu, Rahayu Saraswati mengambil keputusan untuk mundur dari DPR RI Fraksi Gerindra.
Namun muncul isu bahwa kemunduran Rahayu Saraswati ini untuk menjabat posisi Menteri Pemuda dan Olahraga.
Sekretaris Fraksi Gerindra DPR, Bambang Haryadi merespons mengenai pengunduran diri Rahayu Saraswati, keponakan Prabowo, dari jabatannya sebagai anggota DPR RI.
Haryadi mengungkapkan bahwa dirinya belum terlalu memahami apa yang salah dari pernyataan Rahayu Saraswati (Sara) dalam sebuah podcast, sehingga menyebabkan Sara mundur dari anggota DPR.
“Kami sebenarnya tidak terlalu memahami apa isi kesalahan dari podcast tersebut,” kata Bambang di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025). Dilaporkan oleh Kompas.com
Seperti yang diketahui, Sara memutuskan mengundurkan diri dari anggota DPR karena pernyataannya dalam podcast tersebut menimbulkan rasa sakit di hati masyarakat.
Namun, Bambang memiliki pendapat bahwa tidak ada yang salah dengan pernyataan Sara dalam podcast tersebut.
Berdasarkan pendapat Bambang, Sara justru memotivasi perempuan dalam bidang ekonomi kreatif melalui podcast tersebut.
“Karena kalau kami lihat sekilas, podcastnya bagus juga. Sifatnya menginspirasi perempuan-perempuan untuk ikut berpartisipasi dalam ekonomi kreatif,” ujar Bambang.
“Mungkin Bu Sara ini, tidak ada spekulasi yang aneh-aneh, meskipun kita tahu bahwa hal itu banyak terjadi. Tapi kita perlu berpikir secara logis dan realistis,” tambahnya.
Bambang juga menyebut Sara yang giat berjuang dalam Pemilu 2024 setelah gagal memperoleh kursi di Senayan pada 2019.
“Maka dari itu, pada tahun 2024 saya sangat paham betul bahwa dia turun satu per satu dari RT ke RT. Demikian pula setelah terpilih, dia selalu aktif berkunjung ke daerah pemilihannya. Jadi bagi kami, dia merupakan salah satu kader yang sangat aktif di daerah pemilihan, serta sangat memperhatikan peran serta perempuan dalam dunia politik,” ujar Bambang.
Meski meragukan alasan Sara mengundurkan diri, Fraksi Partai Gerindra tetap menghargai keputusan keponakan Presiden Prabowo Subianto tersebut. Partai Gerindra telah menonaktifkan Sara sebagai anggota DPR setelah ia menyampaikan pengunduran dirinya.
Tanggapan dari Gerindra
Selain itu, Bambang Haryadi juga merespons isu yang beredar mengenai kemungkinan Pimpinan Komisi VII DPR RI non-aktif Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga RI (Menpora).
Isu tersebut muncul setelah seorang politisi yang akrab disapa Sara tiba-tiba mengundurkan diri dari kursi anggota DPR RI.
Bambang Haryadi menyangkal isu yang beredar, menurutnya, hal itu hanyalah sebuah rumor saja.
“Ah, ini bukan isu yang jelas, tidak bisa diberi (kepastian) siapa sumbernya. Jadi kita seperti ini, sebuah isu jika tidak tahu narasumbernya disebut gosip, kan,” ujar Bambang saat konferensi pers di Ruang Fraksi Partai Gerindra, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Selanjutnya, Bambang juga menyebutkan bahwa isu yang beredar tersebut jika dibandingkan dalam agama Islam disebut sebagai ghibah.
Sehingga menurutnya, isu Rahayu Saraswati menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga setelah Dito Ariotedjo diubah posisinya tidak perlu dibahas lebih lanjut.
“Di dalam Islam, ini disebut ghibah. Jadi tidak perlu kita bahas lagi, bukan? Siapa sumbernya? Jika hanya mengutip dari media sosial, jangan dijadikan bahan kutipan. Itu bisa menjadi bahan gosip saja, bukan? Atau hanya untuk sekadar lucu-lucuan saja,” ujarnya.
Terlebih lagi, pernyataan pimpinan Komisi XII DPR RI tersebut menyebutkan bahwa urusan penunjukan menteri dalam kabinet adalah sepenuhnya hak prerogatif dari Presiden Republik Indonesia.
Maka katanya, Fraksi Gerindra di DPR tidak memiliki kewenangan untuk membahas isu tersebut lebih lanjut.
“Oh, kita tidak, bukan dari pihak internal. Itu adalah hak Presiden. Mengapa kita ikut-ikutan, ya? Itu adalah hak prerogatif Presiden, kita tidak boleh turut campur,” tegasnya.
Sebelumnya dilaporkan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi sebagai anggota DPR RI masa jabatan 2024–2029.
Keponakan Presiden Prabowo Subianto mengumumkan pengunduran dirinya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Rabu (10/9/2025).
“Saya mengumumkan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada Fraksi Gerindra,” ujar Sara.
Meski telah mengundurkan diri, Sara menyatakan masih berharap dapat menyelesaikan satu agenda penting di parlemen, yaitu pembahasan dan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kepariwisataan di Komisi VII DPR RI.
“Saya berharap masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas terakhir, yaitu pembahasan dan pengesahan RUU Kepariwisataan di Komisi VII,” katanya.
Sara menceritakan, keputusannya untuk mengundurkan diri tidak terlepas dari kontroversi pernyataannya dalam sebuah podcast pada Februari 2025 lalu.
Video potongan tersebut kembali menjadi perbincangan pada Agustus 2025 dan memicu gelombang kritik masyarakat.
“Meskipun tujuan saya sebenarnya adalah mendorong wirausaha, khususnya di era transformasi digital yang memberi kesempatan luas dalam ekonomi kreatif, saya menyadari ucapan saya telah melukai banyak pihak, terutama mereka yang masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya,” katanya.
Ia menegaskan siap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pernyataannya itu.
“Kesalahan sepenuhnya berada pada saya. Oleh karena itu, melalui pesan ini, saya sampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas perkataan dan kesalahan saya,” ujar Sara.
Pengunduran diri Sara ini memicu berbagai spekulasi di kalangan masyarakat. Sampai saat ini, nama Sara sering disebut-sebut akan menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga RI (Menpora) menggantikan Dito Ariotedjo yang diganti pada Senin (8/9/2025) lalu.
Karena hingga saat ini, Presiden RI Prabowo Subianto belum juga mengumumkan siapa yang akan menggantikan Dito Ariotedjo di posisi Menteri Pemuda dan Olahraga RI.
Profil Rahayu Saraswati
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo lahir di Jakarta pada tanggal 27 Januari 1986.
Sekarang ia berusia 39 tahun. Dilansir dari Harian Kompas, Minggu (16/8/2020), wanita yang biasa disapa Sara ini menempuh pendidikan dasar (SD) di Tarakanita 2 sejak 1992 hingga lulus pada 1998.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di Jakarta, ia melanjutkan ke sekolah menengah pertama di United World College, Singapura pada tahun 1998 hingga 1999.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMP, Sara melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu SMA di College du Leman Swiss pada periode tahun 1999 hingga 2003.
Sara kemudian melanjutkan studinya ke University of Virginia, Amerika Serikat, tetapi hanya mampu bertahan selama 2,5 tahun atau hingga tahun 2005.
Ia kemudian pindah ke London dan mengikuti pelatihan akting di The International School of Screen Acting selama satu tahun pada 2006-2007, setelah sebelumnya mengikuti kursus di New York Film Academy di Universal Studios, Los Angeles, Amerika Serikat.
Sara tampil dalam film “Merah Putih” dengan memerankan tokoh Senja, pada tahun 2009.
Meskipun orang tua kandungnya, Hashim Djojohadikusumo, yang membiayai pembuatan film ini, Sara tetap harus mengikuti audisi seperti aktor lainnya serta uji coba layar untuk para pemain.
Karier politik
Mengutip biodata Rahayu Saraswati yang tersedia di situs kota tangerangselatan.kpu.go.id, Sara memulai kiprahnya di dunia politik sebagai Kabid Advokasi Perempuan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra sejak tahun 2008.
Pada tahun yang sama, Sara ditunjuk sebagai Kepala Bidang Pengembangan Peran Perempuan di Tunas Indonesia Raya, yaitu organisasi sayap Partai Gerindra.
Sara pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum dalam Satuan Relawan Indonesia Raya pada tahun 2008 hingga 2009.
Selanjutnya, dalam Pemilu 2014, ia maju sebagai calon anggota legislatif untuk daerah pemilihan Jawa Tengah IV dan berhasil masuk ke Senayan.
Saudara kandung Prabowo ini menjadi anggota Komisi VIII pada masa 2014-2019. Dalam Pemilu Legislatif 2019 lalu, Sara kembali mengajukan diri sebagai calon anggota legislatif.
Pada tahun 2024, ia kembali maju dalam Pileg dan berhasil masuk ke Senayan. Sara kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR.
Artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com






