Prediksi Lonjakan Perjalanan Saat Nataru 2025-2026
PR KUNINGAN — Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, mengingatkan masyarakat akan adanya lonjakan besar dalam pergerakan penduduk saat libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Menurut prediksi yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), sekitar 119,5 juta penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan selama masa liburan tersebut.
Angka ini setara dengan 42,01 persen dari total populasi negara, yang menunjukkan bahwa hampir separuh penduduk Indonesia berpotensi melakukan perjalanan antar atau lintas provinsi. Untuk memperkirakan potensi pergerakan ini, Kemenhub bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), Kominfo, dan akademisi dalam survei mendalam.
Hasil survei menunjukkan peningkatan sebesar 2,71 persen dibandingkan tahun lalu, yaitu naik dari 39,30 persen menjadi 42,01 persen. Menhub yang berasal dari daerah Kuningan ini menjelaskan bahwa peningkatan minat bepergian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, seperti jadwal libur sekolah yang bertepatan dengan Nataru, serta peningkatan kualitas infrastruktur transportasi.
Selain itu, tingginya minat berwisata, budaya merayakan Nataru di kampung halaman, serta kondisi ekonomi yang semakin stabil juga turut mendorong jumlah orang yang akan melakukan perjalanan. Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan masyarakat untuk bepergian semakin meningkat.
Dari berbagai opsi transportasi yang tersedia, mobil pribadi menjadi moda terbanyak yang digunakan. Persentase pengguna mobil pribadi mencapai 42,78 persen, atau setara dengan 51,12 juta orang. Sepeda motor menyusul di posisi kedua dengan 18,41 persen (22,00 juta orang), disusul oleh bus (8,17% atau 9,76 juta orang) dan mobil sewa (7,43% atau 8,87 juta orang).
Moda transportasi lain seperti pesawat (3,57%), kereta api jarak jauh (3,29%), dan kapal penyeberangan (3,14%) juga akan mengalami peningkatan pengguna. Ini menunjukkan bahwa potensi lonjakan penumpang tidak hanya terjadi pada satu sektor saja, tetapi merata di berbagai moda transportasi.
Menhub Dudy Purwagandhi menekankan pentingnya manajemen lalu lintas yang lebih intensif, terutama pada ruas tol dan akses utama menuju pusat-pusat transportasi. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan, diperlukan langkah-langkah strategis untuk menghindari kemacetan dan memastikan kelancaran arus lalu lintas selama masa liburan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lonjakan Perjalanan
Beberapa faktor utama yang memicu lonjakan perjalanan selama Nataru antara lain:
- Jadwal Libur Sekolah: Banyak keluarga memilih liburan bersama anak-anak, sehingga jadwal libur sekolah yang bertepatan dengan Nataru menjadi salah satu alasan utama.
- Infrastruktur Transportasi yang Lebih Baik: Penyempurnaan jalan raya, jembatan, dan fasilitas umum membuat perjalanan menjadi lebih nyaman dan aman.
- Minat Berwisata yang Tinggi: Banyak masyarakat memanfaatkan waktu liburan untuk berkunjung ke destinasi wisata baik di dalam maupun luar negeri.
- Faktor Budaya: Tradisi merayakan Nataru di kampung halaman masih sangat kuat di kalangan masyarakat Indonesia.
- Kondisi Ekonomi yang Stabil: Peningkatan penghasilan dan kepercayaan diri masyarakat membuat banyak orang lebih percaya diri untuk melakukan perjalanan.
Moda Transportasi yang Paling Banyak Digunakan
Berikut adalah data penggunaan berbagai moda transportasi selama Nataru:
- Mobil Pribadi: 42,78% (51,12 juta orang)
- Sepeda Motor: 18,41% (22,00 juta orang)
- Bus: 8,17% (9,76 juta orang)
- Mobil Sewa: 7,43% (8,87 juta orang)
- Pesawat: 3,57%
- Kereta Api Jarak Jauh: 3,29%
- Kapal Penyeberangan: 3,14%
Strategi Manajemen Lalu Lintas
Untuk menghadapi lonjakan perjalanan, Kemenhub telah menyiapkan berbagai strategi:
- Peningkatan Pengawasan di Ruas Tol: Pemantauan lalu lintas dilakukan secara intensif untuk menghindari kemacetan.
- Pengaturan Akses Ke Pusat Transportasi: Jalur masuk ke bandara, stasiun kereta, dan pelabuhan dilakukan pengaturan agar tidak terjadi antrean panjang.
- Koordinasi dengan Pihak Terkait: Kerja sama dengan instansi terkait seperti polisi lalu lintas dan pengelola jalan tol dilakukan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas.
- Sosialisasi kepada Masyarakat: Informasi tentang jalur alternatif dan jam operasional transportasi disampaikan melalui berbagai media.
Dengan persiapan yang matang, Kemenhub berharap dapat mengurangi risiko kemacetan dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih lancar bagi masyarakat selama libur Nataru.
Bahran Hariz adalah seorang penulis di Media Online IKABARI.






