IKABARI.COM – Baja ringan atau galvalum merupakan bahan bangunan yang berkualitas tinggi. Bahan bangunan ini tipis, sehingga ringan dan masih kalah dari baja konvensional kekuatannya. Umumnya galvalum kerap di manfaatkan untuk bangunan pabrik. Sehingga, rangka atap dari bahan ini cocok sekali untuk memenuhi kebutuhan komersial. Berdasarkan SNI, galvalum mempunyai kekuatan leleh 550 mpa.
Namun, seiring berjalannya waktu, teknologi pembuatannya semakin meningkat. Sehingga, ini membuat kualitas galvalum semakin baik. Bahkan, sudah banyak produsen rangka galvalum yang sesuai dengan SNI. Meskipun untuk spesifikasi setiap produsen berbeda. Namun, Anda bisa melihatnya dari label produk untuk mengetahui informasi lengkap dari baja tersebut. Sehingga, Anda tahu yang terbaik.
Sementara itu, di lihat dari pemakaiannya, sebenarnya pemanfaatan rangka dari galvalum di Indonesia ini masih belum lama. Bahkan, ternyata hampir sebagian besar para masyarakat Indonesia yang belum begitu mengenal rangka atap dari bahan baja galvalum ini. Sehingga, tak heran bila banyak di antara dari mereka yang masih takut memakainya sebagai rangka atap.
Padahal, sebenarnya galvalum itu baik sekali untuk kebutuhan konstruksi. Bahkan, rangka dari galvalum di anggap paling cocok di gunakan di Indonesia. Karena di Indonesia masih rawan gempa. Sehingga, pemakaian galvalum di anggap lebih aman di bandingkan rangka lainnya. Untuk lebih lengkapnya akan kami sampaikan seputar pengertian dan cara memasang baja ini sebagai rangka atap.
Pengertian Baja Ringan
Sebelum membahas lebih lanjut tentang apa yang di maksud galvalum dan bagaimana cara menggunakannya. Maka akan kami berikan sedikit penjelasan dari defisini galvalum. Galvalum merupakan material bangunan yang kerap di manfaatkan sebagai konstruksi atap. Umumnya material ini sering di pakai untuk atap bangunan apa saja. Bisa untuk rumah, tempat parkir, gudang, pabrik, dll.
Galvalum terbentuk dari campuran diantara seng dengan alumunium, beserta beberapa tambahan material yang lain. Sehingga, terbentuklah bahan material yang sesuai dengan kebutuhan. Sebab di nilai lebih awet, saat ini pemanfaatan baja ringan semakin di minati semua orang. Karena selain awet, ternyata bahan material ini juga lebih praktis di pakai sebagai rangka atap bangunan.
Bentuk galvalum yang paling sering dijual di pasaran adalah profil reng dan C. Keduanya punya sifat bahan dan fungsi yang berbeda. Sedangkan bila ditinjau dari segi ukuran dan dimensinya, umumnya setiap produsen galvalum punya standar ukuran yang berbeda. Baik itu dari segi ukuran panjang, lebar, dan juga tebalnya.
Ukuran profil C yang paling sering dipakai sebagai rangka atap bangunan berukuran sebesar (75 x 35) mm2, (85×45) mm2, dan juga (55×25) mm2. Sedangkan profil reng umumnya berukuran sebesar (35×45) mm2 dan juga (45×55) mm2. Sementara itu, untuk ketebalannya umumnya berukuran sebesar 0,6 hingga 1 mm.
Cara Memasang Rangka Atap Menggunakan Baja Ringan
Dalam proses pemasarangan rangka atap menggunakan baja itu tidak boleh di lakukan sembarangan begitu saja. Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dulu, yaitu pemotongan, pengeboran, pengelasan, dan juga di saat ada permukaan yang mudah terkena karat. Semuanya harus di perhatikan. Berikut ini adalah cara memasang rangka atap menggunakan galvalum, antara lain:
- Buat dulu kuda-kudanya untuk gording dan rangkautamanya. Kemudian, pasang pengikat kuda-kudanya dan gording melintang sebagai reng. Setelah itu, ikatlah reng dengan gording dan kuda-kudanya. Sehingga, kerangkanya menjadi lebih kuat dan kokoh. Dari sinilah proses pemasangannya sudah selesai, namun sebaiknya jangan sampai baja terkena air semen karena bisa merusak lapisannya.
- Hindari pemasangan baja saat cuaca panas dan hujan, karena keduanya bisa membuat daya tahan lapisan antikaratnya berkurang. Bila perlu, jauhkan baja ini dengan cairan dan laruta yang sifatnya asam. Karena lapisan antikarat milik baja bisa mengelupas seketika hingga mengakibatkan terjadinya karat. Selain itu, jangan sampai terkena goresan alat kerja.
Saat ada goresan, itu bisa membuatnya terkontaminasi oksigen. Akibatnya, terjadilah oksidasi diantara zat kimia baja dengan oksigen. Sehingga, ini menyebabkan terjadinya karat. Maka dari itulah, supaya pemasangannya aman, sebaiknya letakkan baja di ruangan tertutup dan jauh dari hujan dan sinar matahari. Selain itu, jangan memasang baja ringan ketika musim hujan.
Tubagus Haikal adalah seorang kontributor di media IKABARI